WahanaNews.co, Jakarta - Koalisi besar mulai terbentuk jelang Pilpres 2024 untuk mengusung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi calon presiden (capres). Daftar partai pendukung Prabowo itu bertambah setelah Golkar dan PAN mendeklarasikan diri turut mengusungnya.
Bergabungnya Golkar dan PAN itu disampaikan dalam deklarasi bersama PKB dan Gerindra--yang sudah berkoalisi lebih dulu--di Museum Naskah Proklamasi (Munasprok), Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/23) petang.
Baca Juga:
PDIP Sebut Pramono Jalan Tengah Kubu Ahok dan Anies di Pilgub 2017
"Memberikan dukungannya kepada Bapak Letnan Jenderal Pak Prabowo Subianto sebagai calon presiden Republik Indonesia 2024-2029," kata Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang hadir di lokasi bersama Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Prabowo Subianto selaku Ketum Gerindra.
Menurut Airlangga, Prabowo lahir dari rahim Partai Golkar kala ia mulai terjun ke kancah politik nasional. Pria yang juga Menko Perekonomian itu menyebut Prabowo pun searah dengan tujuan partainya.
Selanjutnya, giliran PAN yang mendeklarasikan dukungan terhadap Prabowo.
Baca Juga:
Anies Gagal Maju Pilkada Jakarta, RK-Suswono Resmi Didukung 15 Partai
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyebut keputusan mendukung Prabowo itu telah melalui pertimbangan yang matang.
"Melalui pertimbangan yang matang Dewan Pimpinan Pusat PAN telah memutuskan akan memberikan dukungan capres periode 2024-2029 kepada Letjen Prabowo Subianto," kata Zulhas.
Zulhas pun mengungkapkan alasan PAN mendukung Prabowo. Ia menekankan ingin menuntaskan perjuangan yang dirintis bersama dalam 10 tahun terakhir.
Ia menyebut PAN juga telah menjalin hubungan yang lama dengan Prabowo.
"Kenapa PAN mengambil keputusan itu? Kami sudah 10 tahun bareng-bareng dengan Pak Prabowo. Kalau tinggal sedikit, kenapa tidak sabar? Kami meyakini perjuangan 10 tahun akan tuntas," ucap dia.
Ia menekankan bakal melanjutkan capaian Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) selama ini bersama Prabowo nantinya.
Pria yang juga Menteri Perdagangan itu menegaskan Indonesia harus dipimpin orang yang tepat jika ingin jadi negara maju.
"Kalau kita bisa punya pemimpin yang tepat, maka cita-cita Indonesia merdeka dan 100 tahun Indonesia merdeka, menjadi negara yang maju InsyaAllah bisa kita capai," kata Zulhas.
Usai bergabungnya PAN dan Golkar, maka Prabowo telah mengantongi lima dukungan parpol untuk maju bertarung di Pilpres 2024.
Partai Gerindra, PKB, PAN, dan Golkar sebagai partai pengusung dan PBB besutan Yusril Ihza Mahendra sebagai partai pendukung.
Dukungan dari partai nonparlemen
PBB yang merupakan partai nonparlemen alias tak memiliki hak suara untuk Pilpres 2024, mendeklarasikan sebagai pendukung Prabowo pada Minggu (30/7) lalu di BSD, Tangerang, Banten.
"Mengesahkan Prabowo Subianto sebagai capres yang didukung PBB pemilu 2024," demikian bunyi keputusan yang dibacakan Sekjen PBB Afriansyah Noor kala itu.
Selain PBB yang telah mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo, ada pula partai nonparlemen lain yang mengisyaratkan bakal mendukung capres di dua Pilpres terakhir itu.
Pertama adalah Partai Gelora yang disebut tengah menyiapkan agenda resmi untuk menyatakan dukungan ke Prabowo.
"Partai Gelora dan Gerindra sedang mematangkan kesepakatan teknis acara deklarasi dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai capres," kata Sekjen Partai Gelora Mahfuz Sidik beberapa waktu lalu.
Selain itu, Waketum Gelora Fahri Hamzah juga turut memberikan selamat ke Prabowo usai didukung PAN dan Golkar.
Ia sudah menduga Prabowo bakal mendapat banyak dukungan partai di Pilpres 2024.
Selain Gelora, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga melempar sinyal bakal mendukung Prabowo.
Beberapa waktu lalu, Prabowo bersama jajaran elite Gerindra juga menyambangi Kantor DPP PSI di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Usai pertemuan, Prabowo mengaku memiliki banyak kesamaan dengan PSI. Salah satunya, kesamaan pandangan soal keberlanjutan program Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Meski demikian, PSI mengatakan mereka masih menunggu arahan Jokowi.
"Jadi kompas kami hari ini dalam menentukan dukungan adalah Pak Jokowi. Kapan akan diumumkan, tunggu saja," kata Grace usai bertemu Prabowo di Markas PSI, Jakarta Pusat, Rabu (2/8).
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]