WahanaNews.co | Menko Polhukam Mahfud MD telah mengatakan motif pembunuhan Brigadir Josua Hutabarat mungkin hanya boleh didengar oleh orang dewasa.
Motif pembunuhan Brigadir Josua Hutabarat diduga masalah asmara. Namun polisi belum bersedia membeberkan secara detail karena dianggap sensitif.
Baca Juga:
Kasus Korupsi LNG Pertamina, KPK Panggil Dahlan Iskan sebagai Saksi
Sementara mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan menyebut skenario untuk menutupi apa yang sesungguhnya terjadi di balik pembunuhan Brigadir Josua telah diralat.
Kendati demikian, ada skenario yang mungkin tidak akan diralat, yakni soal pelecehan.
Menurut Dahlan, kemungkinan hanya lokasinya yang berubah, dari rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga Jakarta ke Magelang.
Baca Juga:
KPK Panggil Eks Menteri BUMN Terkait Dugaan Korupsi LNG Pertamina
“Mungkin tidak menutupi semua. Soal seks itu, misalnya, kelihatannya tidak akan diralat. Mungkin hanya lokasinya yang akan lebih dijelaskan: bukan di rumah Duren Tiga,” kata Dahlan Iskan dalam tulisannya berjudul ‘Bintang Wanita‘ pada Jumat (12/8).
Selain itu, waktu terjadinya asmara terlarang juga bukan menjelang penembakan Brigadir Josua pada Jumat, 7 Juli 2022.
“Juga bukan sore itu. Bukan menjelang tembak-menembak tanggal 8 Juli 2022. Itu di Magelang,” beber Dahlan.
Mantan Dirut PLN itu menyebut Menko Polhukam Mahfud MD sudah memberi isyarat soal adanya motif pelecehan seksual itu.
“Saya suka dengan kalimat isyarat yang diucapkan orang dekat Gus Dur ini: motif peristiwa itu hanya boleh diketahui orang dewasa,” kata Dahlan.
“Anda belum dewasa. Janganlah ingin terlalu tahu,” jelas mantan bos Jawa Pos ini.
Disebutkan Dahlan, kalau motifnya memang hanya untuk 17 tahun ke atas, berarti amanlah soal yang lain-lain.
“Berarti klimaks peristiwa ini hanya akan terjadi sekali. Jangan harapkan melebar ke klimaks yang berikutnya dan berikutnya,” imbuhnya.
Menurut Dahlan, jika benar Putri Candrawati dilecehkan lalu Ferdy Sambo mengamuk, berarti jenderal bintang dua itu bisa dianggap lelaki sejati.
“Berarti Sambo itu lelaki sejati: jangan sampai istri disentuh lelaki siapa pun. Biar pun jabatan tinggi taruhannya. Biar pun penjara seumur hidup ancamannya,” katanya.
“Laki-laki di mana pun merasa boleh tetap laki-laki di depan banyak wanita. Tapi istri harus hanya boleh memandang satu bintang. Meskipun Jendral Sambo berbintang dua,” tandas Dahlan Iskan. [tum]