Oleh: Dahlan Iskan
AIR DANAU TOBA bisa menghasilkan listrik lebih 600 MW untuk menghidupi industri aluminium milik Jepang. Sejak tahun 1979.
Baca Juga:
RDF Plant Rorotan Karya Anak Bangsa Segera Beroperasi, Mampu Olah 2.500 Ton Sampah Jakarta Per Hari
Baru kini, 42 tahun kemudian, air Danau Toba bisa menghasilkan listrik untuk sumber air bagi penduduk di tengah danau itu.
Untung ada anak rantau bernama Jack Poltak Sitinjak.
Ia berhasil membangun pembangkit listrik tenaga surya terapung. Di atas air danau Toba. Listriknya untuk menghidupkan pompa air. Airnya dialirkan ke desa Sitinjak di Pulau Samosir.
Baca Juga:
Aquabike Jetski World Championship 2024 Resmi Dibuka di Danau Toba, Samosir
Sejak Maret lalu penduduk desa itu tidak perlu lagi pergi ke danau hanya untuk mengambil air. Jarak desa itu, ke pantai Toba, 1,6 km.
Cukup jauh untuk sekadar mengambil air: untuk mandi dan masak. Apalagi jalan dari danau ke desa itu menanjak.
Jack sebenarnya lahir di Siantar. Tapi umur 5 tahun sudah diajak bapaknya ke Sitinjak. Lewat Parapat. Naik perahu nelayan. Sekitar 1,5 jam.