WahanaNews.co, Jakarta - Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mengatakan, program bagi-bagi susu gratis harus mengimpor 1,5 juta sapi. Sebab, susu yang berasal langsung dari sapi lebih bagus ketimbang susu kemasan yang banyak gula dan pengawet.
Menurut Prabowo, impor sapi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan minimal sapi dalam memproduksi susu, yakni sebanyak 2,5 juta ekor. Hal tersebut Prabowo sampaikan dalam diskusi bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2024) mengutip Kompas.com.
Baca Juga:
Lindungi Industri dan UMKM, Mendag Musnahkan Produk Impor Senilai Rp5,3 Miliar
"Jadi, kita mungkin harus impor 1 juta atau 1,5 juta sapi. Dalam dua tahun dia akan melahirkan, kita akan punya 3 juta. Kira-kira begitu strategi kita," ujar Prabowo.
Prabowo menjelaskan, target dari program susu gratis ini mencapai 82 juta anak. Dengan begitu, kata dia, dibutuhkan sekitar 40 juta liter susu.
"Kita butuh untuk kasih susu ke anak-anak kita 82 juta anak. Kalau mereka minum 500 cc, kita butuh berarti sekitar 40 juta liter. Berarti kita minimal perlu sapi perah ya minimal mungkin 2,5 juta," tuturnya.
Baca Juga:
Permendag Nomor 8 Tahun 2024 Membuat Industri Plastik Terancam Terpuruk
"Jadi sekarang saya katakan kita punya niat enggak, kita punya kehendak politik atau tidak. Kalau kita punya kehendak politik, ya sudah untuk 1, 2, 3, 4 tahun kita beli sapinya kita kembangkan di Indonesia," sambung Prabowo.
Prabowo menjelaskan kemungkinan sapi akan diimpor dari India yang jaraknya lebih dekat dari Indonesia.
Dia menilai, jika mengimpor sapi dari Brasil, harganya lebih mahal dan waktu pengirimannya pun bisa mencapai 40 hari.
"Kalau dari India mungkin hanya 20 hari, dan harganya saya kira memadai. India lebih banyak kita bisa impor," imbuhnya.
[Redaktur: Alpredo Gultom]