WahanaNews.co, Jakarta - Menpora Ario Bimo Nandito Ariotedjo atau Dito Ariotedjo, diajukan Jaksa untuk saksi tambahan dalam sidang kasus dugaan korupsi BTS 4G Kominfo.
Jaksa mengajukan permohonan penetapan pemanggilan Dito ke hakim.
Baca Juga:
Eksepsi Eks Pejabat Antam di Kasus Korupsi Emas 109 Ton Ditolak Hakim
"Kami mengajukan untuk permohonan menghadirkan saksi tambahan, Yang Mulia," kata jaksa dalam persidangan di PN Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Selasa (3/10/2023) melansir dari detiknews.
Usai membaca surat permohonan jaksa, hakim ketua Fahzal Hendri menyebutkan nama saksi tambahan tersebut. Hakim menyebut jaksa meminta Dito dihadirkan di persidangan.
"Satu orang ini Pak, Ario Bimo Nandito Ariotedjo, itu siapa?" tanya hakim.
Baca Juga:
Paulus Tannos Buron Kasus e-KTP yang Rugikan Negara Rp2,3 Triliun
"Siap, Yang Mulia, Dito," jawab jaksa.
"Oh, Dito yang menteri itu," kata hakim.
"Siap, Yang Mulia," jawab jaksa.
Jaksa meminta hakim mengeluarkan penetapan pemanggilan untuk Dito. Hakim mengatakan Dito direncanakan akan dihadirkan sebagai saksi di persidangan Rabu (11/10/2023).
"Ario Bimo Nandito Ariotedjo ya. Tanggal, kami belum musyarwarah, Pak, bisa nggak tanggal 11 aja?" tanya hakim.
"Kami menyesuaikan, Yang Mulia," jawab jaksa.
"Menyesuaikan aja, nggak apa-apa ya, soalnya begini, tanggal 9 (Oktober) itu ada putusan perkara yang lain pak," kata hakim.
"Siap, kami menyesuaikan, Yang Mulia," jawab jaksa.
"Nama yang lain cuma cukup yang satu ini?" tanya hakim.
"Hanya itu, Yang Mulia," jawab jaksa.
Menpora Disebut Terima Rp27 Miliar
Dugaan Menpora Dito Ariotedjo menerima uang Rp27 miliar diungkap komisaris PT Solitech Media Sinergy Irwan Hermawan saat menjadi saksi mahkota di kasus korupsi BTS Kominfo di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (26/9).
Duduk sebagai terdakwa mantan Menkominfo Johnny G Plate, mantan Dirut Bakti Kominfo Anang Achmad Latif, dan Yohan Suryanto. Irwan menyebutkan uang Rp27 miliar itu diberikan untuk mengamankan perkara kasus korupsi BTS 4G Kominfo.
Mulanya, hakim ketua Fahzal Hendri mencecar Irwan terkait pengeluaran dana yang dilakukan untuk mengamankan kasus BTS. Irwan, yang juga merupakan terdakwa kasus korupsi BTS 4G, menjawab ada beberapa yang dia berikan, terakhir dengan jumlah Rp27 miliar.
"Ada untuk nutup (kasus) juga?" tanya hakim.
"Berapa?" tanya hakim.
"Rp27 miliar," jawab Irwan.
Irwan mengatakan uang itu dititipkan kepada anak buah Direktur PT Multimedia Berdikari Sejahtera, Windi Purnama, Resi. Uang itu, menurut Irwan, kemudian diserahkan ke seseorang bernama Dito Ariotedjo.
"Titip sama siapa?" tanya hakim.
"Yang terakhir namanya Dito," jawab Irwan.
"Dito apa?" tanya hakim.
"Pada saat itu saya tahunya namanya Dito," ujar Irwan.
"Dito apa, Pak? Dito tuh macam-macam," timpal hakim.
"Belakangan saya ketahui namanya Dito Ariotedjo," ungkap Irwan.
Dito juga telah buka suara. Dia bicara soal risiko.
"Ya semua harus kita hadapi, semua ada risikonya ya," ujar Dito, Minggu (1/10/2023).
[Redaktur: Alpredo Gultom]