WAHANANEWS.CO, Jakarta - Komisi III DPR telah menetapkan lima pimpinan KPK yang terpilih untuk periode 2024-2029. Meskipun Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) menghormati proses seleksi yang sudah dilaksanakan, mereka menyayangkan tidak adanya perwakilan dari unsur sipil dalam jajaran pimpinan KPK yang baru.
Koordinator MAKI, Boyamin Saiman, mengungkapkan rasa hormatnya terhadap proses pemilihan yang sudah sesuai kewenangan DPR, meski ia menyatakan bahwa dirinya tidak mendukung calon tertentu, mengingat KPK ke depan akan selalu berseberangan dengan dirinya.
Baca Juga:
Setyo Budiyanto Terpilih sebagai Ketua KPK: OTT Tetap Senjata Utama
Boyamin juga mengkritik dominasi elemen birokrasi dalam pimpinan KPK yang terpilih.
"Semua pimpinan KPK berasal dari kalangan penegak hukum, sementara saya menyayangkan tidak ada unsur masyarakat yang terwakili," ujarnya, dikutip Jumat (22/11/2024).
Selain itu, Boyamin juga menyayangkan ketidakhadiran keterwakilan perempuan dalam pimpinan KPK, padahal dua perempuan yang menjadi calon dianggap memiliki kapasitas yang memadai.
Baca Juga:
Lima Pimpinan Baru KPK Ditetapkan, Setyo Budiyanto Jadi Ketua
Ia berharap salah satu dari mereka, Poengky atau Ida Budiyanti, bisa terpilih, karena keduanya sudah terbukti kompeten di bidang hukum dan mewakili masyarakat.
Boyamin menilai kedua perempuan tersebut layak menjabat karena rekam jejak mereka yang bersih dan profesional di berbagai lembaga.
Namun, meskipun tidak ada perubahan dalam struktur pimpinan yang terpilih, Boyamin tetap optimistis terhadap kemampuan mereka untuk menjalankan tugas dengan baik.
"Meski pimpinan KPK yang terpilih tidak ada cacat, saya berharap ini bisa menjadi langkah awal untuk perbaikan KPK," lanjut Boyamin.
Ia berharap kinerja KPK bisa semakin baik meskipun masih banyak harapan yang belum tercapai. Menurutnya, setidaknya dengan pimpinan yang baru, KPK bisa berhenti "terjatuh" dan mulai memperbaiki citranya dari waktu ke waktu.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]