WahanaNews.co | Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon, buka suara terkait salah satu komika, Mamat Alkatiri, yang dipolisikan oleh anggota DPR fraksi Partai NasDem, Hillary Brigitta Lasut.
Fadli Zon menyatakan meskipun Mamat beberapa kali menggunakan kata kasar, menurutnya, hal tersebut merupakan sebuah bumbu komedi.
Baca Juga:
Pernah Diabaikan Fadli Zon, Komeng Usulkan Hari Komedi Nasional jika Jadi Anggota DPD
Pernyataan itu disampaikan Fadli merespons langkah anggota DPR dari Fraksi Partai NasDem Hillary Brigitta Lasut melaporkan komika Mamat Alkatiri ke Polda Metro Jaya atas dugaan pencemaran nama baik.
Fadli mengaku bahwa dirinya ikut menjadi pembicara dalam acara yang menghadirkan Brigitta dan Mamat. Bahkan, menurutnya, dirinya juga sempat kena roasting seperti Brigitta.
"Sy ikut sbg pembicara pd diskusi itu. Setelah selesai ikut di-roasting oleh Mamat Alkatiri. Menurut sy wajar kritik2nya, memang sesekali ada kata kasar. Tp itulah "bumbu" komedi," cuit Fadli lewat akun Twitter miliknya, @fadlizon, Selasa (4/10/2022).
Baca Juga:
Soal Gibran Jadi Capres Prabowo, Fadli Zon Bicara tentanh 'Garis Tangan'
Fadli menambahkan, dirinya terhibur dan terpingkal-pingkal dengan kritik yang disampaikan Mamat dalam bentuk komedi.
Sebelumnya, Brigitta melaporkan Mamat ke Polda Metro Jaya atas dugaan pencemaran nama baik.
Alasan Brigitta bukan karena takut disebut antikritik tetapi untuk menegakkan hukum bagi dirinya sendiri.
Pernyataan tersebut disampaikan Brigitta di caption unggahan di media sosial Instagram miliknya.
"Untuk apa mahasiswa hukum belajar hukum kalau tidak mampu menegakkan hukum. Saya sudah berjuang belajar sampai S3 hukum, kalau hanya karena rasa tidak enak atau takut dibilang antikritik lalu saya tidak menegakkan hukum untuk diri saya sendiri, maka saya tidak pantas dibilang mahasiswa hukum," tulis Brigitta, dikutip Selasa (4/10).
Brigitta menyayangkan penggunaan kata kasar dalam materi roasting Mamat. Menurut Brigitta, penggunaan kata kasar tidak pas untuk digunakan sebagai kritik.
Penggunaan kata kasar, kata dia, lebih tepat masuk kategori bully atau pelecehan verbal. [rin]