WAHANANEWS.CO, Pemalang - Suratmo (57), seorang perajin gerabah asal Pemalang, Jawa Tengah, merasakan kekecewaan yang mendalam setelah kedua anaknya gagal menjadi anggota polisi.
Ia bahkan menjadi korban penipuan yang dilakukan oleh oknum polisi yang menjanjikan kelulusan seleksi dengan imbalan uang sebesar Rp 900 juta.
Baca Juga:
Langgar Keimigrasian, Imigrasi Pemalang deportasi WNA Asal Mesir
Kasus ini terjadi saat Suratmo berusaha membantu anak-anaknya mengikuti rekrutmen Bintara Polri di Polres Pemalang.
Menurut Suratmo, temannya yang bernama Wahono, yang juga memiliki anak yang bertugas sebagai polisi di Polres Pemalang, menawarkan untuk membantu proses seleksi.
Wahono mengiming-imingi dapat meloloskan anak-anak Suratmo dengan imbalan uang muka Rp 500 juta. Kemudian, Suratmo diminta mentransfer tambahan Rp 400 juta dengan alasan untuk jatah Kapolres Pemalang dan Kapolda Jawa Tengah.
Baca Juga:
Polres Pemalang Evakuasi Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Pemalang
"Saya transfer sebesar Rp 400 juta alasannya untuk Pak Kapolres dan Pak Kapolda, sehingga total keseluruhan yang sudah diberikan sebesar Rp 900 juta. Dan bukti kuitansi ada semua komplet," ungkap Suratmo.
Namun, setelah menunggu dan mendapati bahwa kedua anaknya gagal lolos seleksi, Suratmo berusaha menagih uang yang telah disetorkan.
Ternyata, jawaban yang didapatkan dari oknum polisi tersebut sangat mengecewakan. Wahono mengakui bahwa uang tersebut telah habis untuk berjudi online.