WahanaNews.co | Karena Pemerintah Indonesia kerap dituduh sebagai negara komunis, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bertanya kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang merupakan rekannya.
Luhut bertanya untuk meminta pendapat Prabowo mengapa pemerintah kerap dituding pro komunis.
Baca Juga:
Luhut Bongkar Strategi Penting Pemerintah Hadapi Pandemi di Hadapan Kabinet Merah Putih
"Saya suka bicara sama Pak Prabowo, 'Wo, ini gimana kok komunis, komunis mana? Kita bingung,'," kata Luhut pada Silaturahmi Nasional PPAD di Sentul, Bogor, kemarin.
Luhut menegaskan bahwa hubungan Indonesia dengan China sebatas kerja sama perdagangan. Menurutnya, kerja sama dibangun dengan China karena negara tersebut tidak banyak mengatur.
Menurut Luhut China bersedia menjual teknologi terbaik. China, lanjutnya, juga tak sungkan mentransfer teknologi yang mereka kuasai untuk Indonesia.
Baca Juga:
Penasaran? Simak, Ini Tugas Dewan Ekonomi Nasional yang Dipimpin Luhut
Luhut pun mengatakan kerja sama dengan Rusia selama ini hanya dalam bidang perdagangan. Indonesia tidak menjalin kerja sama terkait penerapan ideologi komunisme.
"Saya baru tahu kemarin di Rusia rupanya Putin bukan dari Partai Komunis, Pak Try. Dia itu dari Partai United Rusia," ujarnya.
Luhut menegaskan pemerintah Indonesia tak hanya membuka ruang investasi kepada China. Sejauh ini, pemerintah mulai menjajaki kerja sama dengan investor asal negara barat termasuk Amerika Serikat.
"Ford sudah tanda tangan minggu lalu, Amerika sudah masuk. Tesla masih berproses," ucapnya. [rsy]