WahanaNews.co, Jakarta - Pendekar Hukum Pemilu Bersih (PHPB) melaporkan Anies Baswedan, calon presiden dengan nomor urut 1, ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI. Laporan tersebut berkaitan dengan dugaan pernyataan fitnah yang terkait dengan luas lahan yang dimiliki oleh calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, yang disebutkan mencapai 340 ribu hektare.
Laporan diajukan oleh PHPB pada hari ini, Senin (8/1/2024), di kantor Bawaslu RI yang berlokasi di Jakarta Pusat. Perwakilan dari PHPB, Subadria Nuka, menyatakan bahwa informasi yang disampaikan oleh Anies mengenai luas tanah pribadi yang dimiliki oleh Prabowo tidak benar.
Baca Juga:
Prabowo Tampil Berwibawa di Mata Dunia, Anies: Lawatan Internasional Sangat Produktif!
"Terkait dengan klaim luas tanah yang dimiliki oleh Prabowo Subianto sebesar 340 ribu hektare, klaim tersebut tidak benar," ungkap Subadria Nuka, melansir detikcom, Selasa (9//1/2024).
"Karena diketahui tanah-tanah pribadi yang dimiliki oleh Prabowo Subianto adalah sebagaimana yang disampaikan didalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Prabowo tercatat memiliki tanah dan bangunan senilai Rp 275.320.450.000," sambungnya.
Selain itu, dia mengatakan Anies juga memberikan pernyataan yang menyerang langsung Prabowo, baik sebagai Menteri Pertahanan maupun pribadi. Subadria mengatakan dalam debat ketiga, Anies menyebut anggaran pertahanan Rp 700 triliun dan menghina kinerja Prabowo sebagai Menhan dengan memberikan nilai 11 dari 100.
Baca Juga:
Dua Pekan Menjelang Pilkada Jakarta, Pasangan Calon Berebut Dukungan Jokowi-Anies
"Karena diketahui jumlah anggaran Kemenhan tidak mencapai Rp 700 triliun," ujarnya.
Menurutnya, hal itu merupakan penghinaan terhadap Prabowo. Padahal, kata dia, Prabowo merupakan Menteri dengan kinerja terbaik di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Patut diduga ini telah melanggar Pasal 280 ayat (1) huruf c Jo. Pasal 521 Undang-Undang Pemilu dan Pasal 72 ayat (1) huruf c Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 20 Tahun 2023 Tentang Kampanye Pemilu," jelasnya.
"Kami meminta agar kiranya Bawaslu RI segera menindaklanjuti laporan kami agar yang bersangkutan dapat segera diproses," imbuh dia.
Sebelumnya, Anies Baswedan mengkritik anggaran Kementerian Pertahanan. Anies lalu menyinggung terkait nasib tentara yang tidak memiliki rumah dinas, padahal Menteri Pertahanannya disebut memiliki rumah sebesar 340 ribu hektar.
Hal itu disampaikan Anies saat memaparkan visi misinya pada Debat Ketiga Pilpres 2024, di panggung debat Istora Senayan, GBK, Jakarta, Minggu (7/1/2024).
Awalnya Anies berbicara tentang sejumlah tantangan dalam pertahanan di sisi lain, dari mulai tantangan virus cyber attack di handphone dan komputer.
Selain itu isu lainnya adalah perdagangan manusia dan perdagangan anak-anak, di mana terdapat korban lebih dari 3.000 orang perdagangan manusia.
Anies lalu mengkritik Rp 700 triliun anggaran Kementerian Pertahanan tidak bisa mempertahankan hal itu. Namun menurutnya anggaran justru digunakan untuk membeli alutista bekas di saat tentara Indonesia lebih dari separuh tidak memiliki rumah dinas.
"Dan Rp 700 triliun anggaran Kementerian Pertahanan tidak bisa mempertahankan itu, justru digunakan untuk membeli alat-alat Alutsista yang bekas di saat tentara kita lebih dari separuh tidak memiliki rumah dinas, sementara menterinya punya Pak Jokowi punya lebih dari 340 (ribu) hektar tanah di Republik ini, ini harus diubah," katanya.
Dalam debat itu, Anies awalnya menyebut Prabowo punya lahan 340 hektare. Anies kemudian meralat pernyataannya dan menyebut Prabowo punya lahan 340 ribu hektare.
Berikut adalah ucapan Anies terkait lahan saat debat:
"Dan Rp 700 triliun anggaran Kementerian Pertahanan tidak bisa mempertahankan itu, justru digunakan untuk membeli alat-alat Alutsista yang bekas di saat tentara kita lebih dari separuh tidak memiliki rumah dinas, sementara menterinya punya Pak Jokowi punya lebih dari 340 hektar tanah di Republik ini, ini harus diubah," kata Anies saat sesi pembukaan.
"Sebelum saya menjawab pertanyaan itu, saya mengklarifikasi tadi data yang meleset. Maaf Pak Prabowo, angkanya terlalu kecil, bukan 320 hektare tapi 340 ribu hektare, saya klarifikasi," kata Anies, ketika menjawab pertanyaan yang dilontarkan panelis.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]