WahanaNews.co | Ketua DPC PDI-P Solo FX Hadi Rudyatmo menyampaikan tanggapan terkait menurunnya elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Anjloknya elektoral Ganjar salah satunya dipicu oleh pembatalah gelaran Piala Dunia U20 di Tanah Air. Ganjar dinilai menjadi salah satu penyebab Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mencopot Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 karena sempat lantang menolak kepesertaan Timnas Israel.
Baca Juga:
Ketum PSSI Ajak Tim Kerja Keras Meski Indonesia Naik Peringkat FIFA
Rudy sapaan akrab menilai para pecinta sepak bola perlu memahami lebih dalam lagi terkait batalnya Piala Dunia U20.
Menurutnya, batalnya Piala Dunia U20 2023 bukan semata lantaran Ganjar maupun Gubernur Bali I Wayan Koster yang menolak Timnas Israel.
"Apa pun yang dilakukan itu sebetulnya sudah diputuskan terlebih dahulu mestinya. Ganjar karo (dan) Koster bisa mempengaruhi FIFA? Itu kan cah deso-deso, opo yo isoh (orang desa, apa ya bisa)? Kan gitu. Ibaratnya kan orang-orang desa toh. Ndak mungkinlah bisa mempengaruhi (batalnya Piala Dunia U20)," kata Rudy, melansir Kompas.com, Kamis (13/4/2023).
Baca Juga:
Pembunuhan Berencana di Muaro Jambi, Pelaku Terancam Hukuman Mati
Mantan Wali Kota Solo itu menilai penyebab batalnya Piala Dunia U20 di Indonesia karena masalah keamanan.
"Jadi sudah ada pertimbangan-pertimbangan khusus. Dan tentunya pertimbangan yang lebih mendasar tentang keamanan. Tidak ada yang lain," ungkap Rudy.
Rudy menilai momen kebersamaan Ganjar dengan Presiden Jokowi di Solo selama beberapa hari bisa mendongkrak kembali elektabilitaas orang nomor satu di Jateng tersebut.
"Oh sangat bisa (mendongkrak elektabilitas). Kan sekarangkan sudah mulai paham toh. Yang ditolak itu bukan siapa-siapa. Bukan penyelenggaraan Piala Dunia-nya kok. Tapi Israel itu sendiri," sambungnya.
"Kalau mau sesuai dengan permintaan yang dilakukan oleh PSSI. Sesuai dengan Permenlu tidak ada lagu kebangsaan, tidak ada bendera, tidak ada atribut. Lha terus bal-balan opo polosan? Sana kan tidak mau, akhirnya dicarikan Argentina dengan jadwal yang sama. Itu logika berpikir saya aja," tambah Rudy.
Sebelumnya diberitakan, hasil jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI), elektabilitas Ganjar menurun selama tiga bulan terakhir.
Pada survei Januari 2023 Ganjar mengantongi elektoral 36,3 persen. Kemudian menurun pada Februari menjadi 35 persen. Lalu survei April merosot signifikan sekitar 8,1 persen menjadi 26 persen.
Menurut Direktur LSI Djayadi, ada sejumlah faktor yang menyebabkan elektabilitas Ganjar merosot. Salah satunya, sinyal dukungan berulang kali dimunculkan Presiden Joko Widodo terhadap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Selain itu, anjloknya elektoral Ganjar juga dinilai karena batalnya gelaran Piala Dunia U-20 di Tanah Air. Publik menganggap Ganjar menjadi salah satu penyebab Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mencopot Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 karena sempat lantang menolak Timnas Israel.
"Dilanjutkan dengan peristiwa kekecewaan piala dunia, maka klop itu (suara Ganjar menurun)," katanya. [eta]