WahanaNews.co, Jakarta - Hasil survei dari Jakarta Research Center (JRC) menunjukkan bahwa pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, memiliki elektabilitas sebesar 52,4 persen menjelang pemungutan suara Pilpres 2024 pada 14 Februari.
Posisi kedua ditempati oleh pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), dengan elektabilitas sebesar 21,2 persen, sedangkan pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud Md, mengikuti dengan elektabilitas 20,1 persen, terpaut sedikit.
Baca Juga:
Arnod Sihite Lantik Pengurus SPTI KSPSI, Siap Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran
Dengan waktu yang semakin terbatas dan selisih elektabilitas saat ini, diperkirakan pasangan Prabowo-Gibran akan memenangkan Pilpres 2024 dalam satu putaran.
"Elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran menembus 52,4 persen, jauh mengungguli AMIN dan Ganjar-Mahfud yang keduanya masih bersaing ketat," kata Direktur Komunikasi JRC Alfian P, melalui keterangan tertulisnya, dikutip Selasa (6/2/2024).
Menurut Alfian, Prabowo-Gibran mengalami peningkatan signifikan dalam elektabilitasnya, sementara dua pasangan lainnya mengalami fluktuasi.
Baca Juga:
Melihat Politik Hukum Perlindungan Konsumen Prabowo-Gibran Pasca 100 Hari Kerja
Pada bulan September 2023, sebelum mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum, Prabowo bahkan masih berada di bawah elektabilitas Ganjar dalam simulasi tanpa calon wakil presiden.
Namun, setelah dipasangkan dengan Gibran, elektabilitas pasangan yang didukung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) mengalami lonjakan, terus meningkat hingga melebihi 50 persen pada pergantian tahun.
"Kehadiran Gibran, yang merupakan putra dari Presiden Jokowi, menjadi faktor penentu," ucap Alfian.
Partisipasi Gibran dalam Pilpres memperkuat dukungan Jokowi terhadap Prabowo, sekaligus mengurangi elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud yang didukung oleh koalisi PDIP.
"Perpecahan antara Jokowi dan elite PDIP makin dalam setelah Gibran maju sebagai pasangan cawapres Prabowo," ucap Alfian.
Kritik dan serangan yang dilancarkan oleh kubu lawan tidak berdampak besar terhadap elektabilitas Prabowo-Gibran.
"Dengan berbalik-nya situasi dari semula Ganjar memimpin kini justru jauh tertinggal dari Prabowo, kubu 3 mewacanakan untuk menggalang aliansi dengan kubu 1 dalam upaya mendorong agar Pilpres bisa berlangsung dalam dua putaran," jelas Alfian.
Nyatanya, alih-alih menjatuhkan elektabilitas, justru dukungan terhadap pasangan 2 itu semakin menguat.
"Prabowo-Gibran yang menampilkan diri paling siap melanjutkan program Jokowi berkorelasi dengan tingginya tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi," tuturnya.
Pecah kongsi Jokowi dengan PDIP juga semakin merugikan pasangan 3, karena praktis Prabowo-Gibran mendapat limpahan dukungan dan sumber daya dari kekuasaan.
"Meskipun aspek netralitas terus ditekankan, kandidat yang didukung petahana selalu dalam posisi diuntungkan," ujar Alfian.
Kenaikan elektabilitas Prabowo-Gibran juga banyak disumbang dari migrasi pemilih nasionalis yang mengkhawatirkan kemungkinan aliansi antara 3 dengan 1.
Jika tidak ada perubahan signifikan, Prabowo-Gibran diperkirakan bakal memenangkan Pilpres hanya dalam satu putaran.
"Pasangan 2 berpeluang menambah elektabilitas dari swing voters, trennya terus menurun hingga tersisa 6,3 persen yang menyatakan tidak tahu/tidak jawab," tutur Alfian.
Survei Jakarta Research Center (JRC) dilakukan pada periode 25-31 Januari 2024, melibatkan wawancara langsung dengan 1200 responden yang mewakili seluruh provinsi di Indonesia.
Metode survei yang digunakan adalah multistage random sampling, dengan margin of error sekitar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menerima pendaftaran tiga calon pasangan presiden dan wakil presiden, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud Md, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Masa kampanye pemilihan umum ditetapkan berlangsung mulai tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sedangkan hari pemungutan suara dijadwalkan pada tanggal 14 Februari 2024.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]