WahanaNews.co | Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, mengaku bosan menanggapi munculnya isu ijazah palsu Presiden Joko Widodo, yang kembali mencuat beberapa waktu terakhir ini.
"Itu isunya muncul terus, tanya yang bikin isu. Nganti bosen nanggepi aku (saya sampai bosan menanggapi)," kata Gibran kepada awak media di Solo, Senin (10/10/2022).
Baca Juga:
Menko PMK Puji Puncak Acara Hari Disabilitas Internasional 2024
Gibran mengatakan bahwa bantahan yang berkali-kali disampaikan akan menjadi sia-sia jika berhadapan dengan pihak yang tidak menyukai ayahnya.
Menurut ia, jika memang Presiden Jokowi hanya mengandalkan ijazah palsu, tidak mungkin lolos pendaftaran pada berbagai kontestasi politik yang diikutinya, mulai dari dua kali Pemilihan Wali Kota Surakarta, Pemilihan Gubernur DKI Jakarta, hingga Pemilihan Presiden 2014.
"Sekarang daftar Wali Kota, Gubernur, ora nganggo ijazah meh nganggo opo? Nganggo godong pisang po piye. Ora to yo, mosok meh ngapusi pendaftaran presiden (tidak pakai ijazah terus pakai apa? Apa pakai daun pisang. Kan tidak, masa mau berbohong pendaftaran presiden)," katanya.
Baca Juga:
Wapres Gibran Siapkan Filter Khusus, Laporan Iseng di 'Lapor Mas Wapres' Bakal Diberantas
Gibran mengatakan, ijazah yang dimiliki ayahnya tersebut sah dan sudah sesuai, termasuk riwayat pendidikan Presiden Jokowi juga, sesuai dengan daftar yang beredar saat pendaftaran Pilpres.
"Riwayat pendidikan Pak Jokowi ya sesuai itu," katanya.
Sementara itu, mantan Kepala SMAN 6 Surakarta, Agung Wijayanto, memastikan, ijazah yang dimiliki Presiden Jokowi adalah asli.
Ia menegaskan, bagi siapa saja yang meragukan keaslian ijazah Presiden Jokowi, bisa datang langsung ke SMAN 6 Surakarta.
"Kalau yang begini-begini, saya tidak mau menanggapi berlebihan. Begini saja, kalau ada yang ragu, silakan datang dan cek ke SMAN 6 Solo. Dokumennya kan ada di sana," kata Kepala SMAN 6 Surakarta periode 2015-2020 tersebut. [gun]