WahanaNews.co, Jakarta - Sufmi Dasco Ahmad, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, merespons pernyataan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, mengenai alokasi kursi dalam kabinet Prabowo-Gibran yang akan datang.
Dasco menyatakan bahwa permintaan tersebut mungkin bisa dipertimbangkan untuk direalisasikan.
Baca Juga:
Daftar Lengkap Pengurus DPP Partai Golkar Periode 2024–2029
Menurutnya, struktur kabinet yang akan dibentuk akan disesuaikan dengan kinerja dan dukungan yang diberikan selama Pilpres.
"Kalau ada minta jatah menteri berapa pun, itu kita lihat dari kinerja dan dukungan pada waktu Pilpres," kata Dasco, mengutip Tempo, Senin (18/3/2024).
Bahkan, kata Dasco, tak hanya 5 kursi menteri, jika kinerja partai Golkar memang maksimal untuk memenangkan Prabowo-Gibran, Golkar bisa mendapat lebih dari yang diminta.
Baca Juga:
Bahlil Lahadalia Umumkan 150 Pengurus Baru DPP Partai Golkar
“Nah, sehingga jangankan 5, kalau kita nilai kerjanya maksimal mungkin bisa lebih, atau juga sebaliknya,” ucap Dasco.
Meski demikian, Dasco memastikan, persoalan komposisi kabinet ini merupakan hak prerogatif dari presiden terpilih.
Dia menyebut, Prabowo-Gibran jika resmi diumumkan sebagai pemenang Pilpres 2024, akan berkomunikasi dengan partai-partai pendukung.
“Tentunya untuk masalah kabinet, kami akan bicarakan dengan partai-partai koalisi walaupun itu hak prerogatif presiden. Jadi apa pun itu nanti akan kita putuskan bersama, dan Pak Prabowo jika nanti sudah nanti ditetapkan sebagai presiden terpilih tentunya pertimbangan sendiri,” ucap Dasco.
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto sebelumnya menyebut peran besar partai yang dipimpinnya dalam memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024.
Airlangga mengungkapkan bahwa menurut data Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar, sekitar 75 hingga 80 persen kader dan pendukung partai tersebut memilih pasangan Prabowo-Gibran, yang menyebabkan mereka meraih suara sebesar 58 persen dan memenangkan pilpres dalam satu putaran.
Menurut Airlangga, angka ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah. Sebelumnya, presiden yang didukung oleh Partai Golkar hanya mendapatkan dukungan sebesar 53 persen, sementara sekarang mencapai 75 hingga 80 persen.
Hal ini menunjukkan bahwa Partai Golkar secara signifikan berkontribusi untuk memenangkan Prabowo dan Gibran.
Oleh karena kontribusi besar ini, Airlangga berpendapat bahwa Partai Golkar seharusnya mendapat alokasi yang lebih besar dalam komposisi kabinet di bawah kepemimpinan Prabowo.
Dia mengusulkan kepada Prabowo bahwa dengan kemenangan di 15 provinsi, kontribusi Partai Golkar mencapai 25 persen dari total kemenangan 58 persen.
Dengan demikian, menurut Airlangga, alokasi kursi menteri untuk Partai Golkar seharusnya minimal lima posisi, tetapi proporsi 25 persen masih menyisakan ruang yang cukup banyak untuk diperhitungkan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]