WAHANANEWS.CO, Jakarta - Partai Golkar kembali menegaskan posisinya sebagai partai yang tidak pernah menempatkan diri di luar lingkar kekuasaan, bahkan sejak awal kelahirannya.
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia dengan lantang menyatakan bahwa Golkar tidak memiliki tradisi menjadi oposisi pemerintah.
Baca Juga:
Rajut Semangat Kebersamaan di HUT ke-61, Golkar Nias Utara Bagikan 1.000 Paket Sembako
Pernyataan itu ia sampaikan saat membuka pendidikan dan latihan bagi kader muda Golkar yang digelar Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Jakarta Barat, Jumat (3/10/2025).
"Kita enggak punya budaya oposisi," ujar Bahlil.
Menurut dia, esensi Golkar justru terletak pada sikap politik yang berfokus pada karya dan kontribusi nyata dalam membantu jalannya pemerintahan.
Baca Juga:
HUT Golkar ke-61 di Kota Gunungsitoli Diwarnai Cek Kesehatan Gratis dan Bagi-bagi Bansos
Ia menekankan, sejak berdirinya, Golkar memang dibentuk sebagai instrumen politik untuk menopang pemerintah.
Karena itu, tidak ada satu pun ketua umum Golkar yang kemudian menjadi presiden atau wakil presiden.
Bahlil menambahkan bahwa sepanjang sejarah, Partai Golkar selalu menjadi bagian dari kabinet pemerintahan, siapapun sosok presidennya.