Akan tetapi, keterlibatan Jokowi bakal melalui persetujuan seluruh partai politik serta capres dan cawapres Koalisi Indonesia Maju yang tidak lain adalah Prabowo-Gibran.
“Keterlibatan Pak Jokowi gimana pun nanti saya kira harus ada persetujuan antara Pak Prabowo dengan Pak Jokowi dan koalisi Indonesia Maju, partai partai politik yang melakukan kerja sama kemarin,“ ucap Doli.
Baca Juga:
Partai Gelora Lancarkan Kritik Keras jika PKS Gabung Koalisi Prabowo
“Jadi enggak bisa diabaikan kalaupun misalnya ada satu partai politik menginginkan skenario A, tapi kalau tidak disepakati antara yang lain,” lanjut Komandan Alpha Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran itu.
Doli melanjutkan, tak ada salahnya jika Jokowi memberikan banyak masukan ke pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan. Apalagi, kedua tokoh tersebut memiliki hubungan baik.
“Insya Allah kalau resmi Pak Prabowo jadi presiden, saya juga yakin Pak Jokowi paham menempatkan diri, bagaimana Pak Jokowi juga bisa ikut membantu di mana pun posisinya,” kata Doli.
Baca Juga:
Silaturahmi Politik H. Affan Alfian Bintang-Baginda Nasution untuk Menangkan Pilkada Subulussalam
“Soal posisinya di mana, formal atau informal, itu tergantung Pak Prabowo sebagai presiden terpilih,” tandas Ketua Komisi II DPR RI ini.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menyatakan, Presiden Jokowi semestinya menjadi sosok yang berada di atas semua partai politik. Grace mengungkapkan, ada usul dari Ketua Dewan Pembina PSI Jeffrie Geovannie agar Jokowi dapat memimpin koalisi partai politik yang punya kesamaan visi menuju Indonesia emas.
“Saya pikir ide bagus juga, Pak Jokowi mungkin bisa jadi ketua dari koalisi partai-partai, semacam barisan nasional, partai-partai mau melanjutkan atau punya visi yang sama menuju Indonesia emas," kata Grace dalam program Gaspol! Kompas.com, Minggu (10/3/2024).