Haka Group sendiri dikenal luas lewat berbagai entitas bisnis di bawah payungnya. Perusahaan utamanya, PT Haka Sentra Corporindo, bergerak di banyak sektor seperti perdagangan, jasa, transportasi, komunikasi, hingga hotel dan resort.
Selain itu, ada pula PT Haka Buton Energy (energi listrik), PT Haka Motor (kendaraan listrik), PT Intim Wira Energy (migas), PT Makassar Raya Motors (distributor Daihatsu di Makassar), dan PT Bakti Reka Nusa (konstruksi).
Baca Juga:
Kemnaker Buka 20.000 Lowongan Magang Nasional, Kesempatan Emas bagi Fresh Graduate Indonesia
Tak berhenti di situ, Haka Group juga memiliki PT Sarah Cell Sulawesi (distributor Telkomsel), PT Haka Hore Concept (hotel dan resort), PT Mitra Bahari Buton (budidaya lobster), PT Haka Auto BYD (distributor mobil BYD di Indonesia), PT Haka Techno Power (penyimpanan energi), serta PT Intim Utama Mobil (distributor Ford di Indonesia).
Nama Haka sendiri merupakan singkatan dari Halim Kalla, yang sekaligus menggambarkan skala dominasi bisnisnya di berbagai sektor strategis nasional.
Selain aktif di dunia korporasi, Halim juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Entrepreneur Indonesia (Keind), organisasi wirausaha yang menaungi pelaku bisnis dari berbagai level—mulai dari pengusaha pemula hingga kelas besar—untuk saling berkolaborasi dan bertumbuh.
Baca Juga:
Katyaluna Humayra, Komandan Pleton Cilik yang Menggetarkan Bandung Raya
Kini, status tersangka yang disandang Halim Kalla menjadi sorotan publik. Gurita bisnisnya yang begitu luas kini dihadapkan pada tudingan penyalahgunaan kekuasaan dan dugaan keterlibatan dalam proyek PLTU bernilai fantastis.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]