WahanaNews.co | Polisi bakal menerapkan kebijakan satu arah (one way) dan ganjil-genap saat mudik lebaran 2022 nanti.
Praktik ganjil-genap ini dilakukan bersamaan dengan one way di sepanjang tol Jakarta-Cikampek hingga Kalikangkung.
Baca Juga:
Fasilitas Lengkap, SPKLU Rest Area KM 6B Jadi Sasaran Pemudik Mobil Listrik
"(Lokasi ganjil-genap) sama seperti pelaksanaan one way hanya di jalur one way," kata Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Eddy Djunaedi saat dikonfirmasi, Kamis (14/4/2022).
Polisi telah memprediksi bahwa arus mudik akan dimulai pada 28 April mendatang. Berikut lokasi dan jadwal ganjil-genap yang akan diberlakukan nanti:
Arus Mudik
Baca Juga:
Kemenparekraf Apresiasi ASDP Bangun Destinasi Wisata Baru 'Bakauheni Harbour City'
Kamis 28 April 2022
Mulai pukul 17.00-24.00 WIB dari Km 47 Tol Jakarta-Cikampek sampai Km 414 Gerbang Tol Kalikangkung
Jumat 29 April 2022
Mulai pukul 07.00-24.00 WIB dari Km 47 Tol Jakarta-Cikampek sampai Km 414 gerbang Tol Kalikangkung
Sabtu 30 April 2022
Mulai pukul 07.00-24.00 WIB dari Km 47 Tol Jakarta-Cikampek sampai Km 414 gerbang Tol Kalikangkung
Minggu 1 Mei 2022
Mulai pukul 07.00-12.00 WIB dari Km 47 Tol Jakarta-Cikampek sampai Km 414 gerbang Tol Kalikangkung
Arus Balik
Jumat 6 Mei 2022
Mulai pukul 14.00-24.00 WIB dari gerbang Tol Kalikangkung Km 414 sampai Km 47 Tol Jakarta-Cikampek
Sabtu 7 Mei 2022
Mulai pukul 14.00-24.00 WIB dari gerbang Tol Kalikangkung Km 414 sampai Km 3 gerbang Tol Halim
Minggu 8 Mei 2022
Mulai pukul 14.00-24.00 WIB dari gerbang Tol Kalikangkung Km 414 sampai Km 3 gerbang Tol Halim
Sebelumnya, Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi mengatakan pihaknya akan menerapkan kebijakan satu arah (one way) dan ganjil-genap di tol saat mudik lebaran 2022. Dia mengatakan kebijakan itu diterapkan karena volume kendaraan pemudik diprediksi cukup tinggi.
"Pada pelaksanaan mudik akan kita terapkan kebijakan one way dan ganjil genap bersamaan," kata Firman saat jumpa pers virtual dalam YouTube Ditjen Perhubungan Darat, Rabu (13/4).
"Alasannya pertama dari hasil perhitungan para ahli di bidang jalan apabila kondisi normal, jalan kapasitas itu harus menerima arus lalu lintas 47% sekitar 200 ribu kendaraan yang akan mudik secara bersamaan itu dikategorikan sebagai kendaraan tidak bergerak," katanya.
Firman menuturkan, jika langkah tersebut tidak dilakukan, nantinya kendaraan pemudik di tol tidak bergerak.
Selain one way, Polri juga akan menerapkan contraflow saat mudik nanti. Namun bila kendaraan tetap tidak bergerak, akan dilakukan one way.
"Apabila Polri tidak mengambil langkah intervensi rekayasa, kendaraan tidak akan bergerak. Oleh karena itu, dibutuhkan manajemen kapasitas jalan yaitu paling sederhana kita akan menambah satu lajur berupa contraflow, juga masih kurang kita akan melakukan one way dari arah Jakarta menuju arah timur," ujarnya.
"Dengan catatan pada saat one way diterapkan tentunya ada konsekuensi para pemakai jalan yang akan menggunakan jalur tol ke arah Jakarta tentunya tidak akan bisa masuk jalan tol," lanjutnya. [rin]