WahanaNews.co, Jakarta - Seruan untuk membangun oposisi permanen muncul di tengah unggulnya suara Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei.
Lewat unggahan di akun Instagram, inisiator gerakan salam 4 jari sekaligus Presidium Nasional Partai Hijau Indonesia John Muhammad menyatakan hasil quick count yang beredar mengecewakan.
Baca Juga:
DPD MARTABAT Prabowo-Gibran DKI Jakarta Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub 2024
Ia menyebut kekecewaan itu seharusnya bisa jadi amunisi untuk bergerak, termasuk agar Anies Baswedan-Muhaimin dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD menjadi oposisi.
"Hasil hitung cepat yang beredar hingga saat ini memang mengecewakan kita. Tapi sebenarnya, kekecewaan maupun kesedihan adalah amunisi terbaik untuk bergerak bersolidaritas saling menguatkan semangat," bunyi seruan tersebut, melansir CNN Indonesia, Kamis (15/2/2024).
Gerakan itu pun meminta agar jangan pernah meremehkan kekuatan untuk mengoreksi kejahatan. Sebab, menurutnya, negara pernah menghasilkan pemilu yang curang pada 1997 yang kemudian melahirkan gerakan reformasi 1998.
Baca Juga:
Era Baru Kendaraan Dinas, Menteri dan Eselon 1 Akan Gunakan Maung Buatan PT Pindad
Ia kemudian meminta Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud yang saat ini tertinggal dalam Pilpres 2024 menurut quick count, untuk jadi oposisi tetap selama Prabowo-Gibran berkuasa.
"Sebagai bentuk pembuktian sikap politik kesatria. Politik memang bukan barang mati dan oposisi membutuhkan nilai; yang dimiliki oleh Anies dan Ganjar," tulis seruan itu.
Saat dihubungi, John mengakui menggagas seruan tersebut. Ia mengatakan seruan ini dibentuk supaya warga berhati-hati lantaran Pilpres 2024 berpotensi berjalan tak bersih.
"Gerakan oposisi permanen ini kita akan fokuskan diri pada pembuktian-pembuktian kecurangan yang secara teknis dianggap tak terlalu berpengaruh, tapi penting bersihkan pemilu ini dengan sama-sama bergerak di kanal apapun," kata John kepada CNNIndonesia.com.
John berharap seruan ini mendorong kekuatan politik yang baru atau yang merasa terzalimi pasca Pemilu 2024 agar bersatu jadi oposisi. Ia juga berharap Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud tak bergabung dengan kekuasaan.
"Saya berharap adanya oposisi permanen ini berikan tekanan di elite 01 dan 03 mereka berat untuk pindah ke 02. Itu masuk kategori seruan, bentuk oposisi kita rakyat ditambah 01 dan 03. Kita dorong itu. Tapi kita kan bukan siapa-siapa.makanya kita menyerukan 01 dan 03," ucap dia.
Hasil quick count sementara sejumlah lembaga survei menempatkan Prabowo-Gibran sebagai pemenang Pilpres 2024. Pasangan nomor urut 2 itu mengungguli jauh Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Survei Litbang Kompas terkini misalnya, mencatat Prabowo-Gibran meraup 58,60 persen suara. Pilpres pun diprediksi akan berlangsung satu putaran.
[Redaktur: Alpredo Gultom]