WAHANANEWS.CO, Jakarta - Isak tangis keluarga dan warga meledak saat jenazah Muhammad Farhan Hamid, pedemo yang sebelumnya hilang dan kemudian ditemukan tewas di Gedung ACC Kwitang, tiba di rumah duka di Rawabadak Utara, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (8/11/2025).
Suasana duka menyelimuti gang sempit di permukiman padat itu ketika ambulans hitam bertuliskan RS Polri tiba sekitar pukul 11.00 WIB membawa peti jenazah Farhan.
Baca Juga:
TNI AD Usut Kematian Prada Lucky, Ayahnya Ungkap Penyesalan di Rumah Duka
Peti kayu berwarna cokelat itu dipanggul oleh sang kakak, Imrony, dibantu beberapa warga yang bahu-membahu melewati gang sempit menuju rumah keluarga.
Tangis pecah di antara warga yang memadati jalan, sementara sebagian terdengar melantunkan selawat mengiringi langkah rombongan yang membawa jenazah.
Awalnya, jenazah Farhan direncanakan dibawa masuk ke dalam rumah, namun karena akses jalan terlalu sempit, peti beberapa kali terbentur dinding dan tak bisa dimasukkan.
Baca Juga:
Takziah ke Rumah Duka Almarhum Ketua MUI Deli Serdang
Seorang warga sempat menyarankan agar jenazah langsung dibawa ke masjid terdekat, namun usulan itu ditolak oleh Imrony yang menangis sambil memeluk peti adiknya sambil berkata lirih, “Sini dulu, taruh sini dulu.”
Peti akhirnya diletakkan di depan rumah, sementara tubuh Imrony terlihat lemas dan ia memeluk peti itu erat sambil terus menangis hingga warga menenangkannya dengan ucapan, “Udah Rony, jangan ditangisi Nak. Kuat Nak, kuat.”
Tak lama kemudian, jenazah kembali diangkat dan dibawa ke masjid yang berjarak sekitar 50 meter dari rumah untuk disalatkan sebelum dimakamkan.