WahanaNews.co | Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono, menyatakan setuju atas rencana pembelian dua kapal Scorpene asal Perancis oleh Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto.
Menurut Yudo, Scorpene termasuk kapal selam yang memenuhi syarat untuk bisa beroperasi dengan karakteristik perairan Indonesia.
Baca Juga:
Mabes TNI Kirim Prajurit Terbaiknya Ikuti Latihan Integrasi Di Australia
“Kemarin sudah kita cek juga di dalam tentang kapal selam Scorpene memenuhi syarat apabila itu diadakan kita setuju,” kata Yudo kepada awak media di sela-sela Rapim TNI AL Tahun 2022 di Mabesal, Jakarta, Rabu (2/3/2022).
Yudo menjelaskan, TNI AL sebelumnya berkeinginan agar pengadaan kapal selam menyasar pada unit yang di atas ukuran 1.300 gross tonnage (GT).
Ia mengatakan, koleksi kapal selam TNI AL berukuran 1.400 GT.
Baca Juga:
Panglima TNI Tinjau Kesiapan Puncak Peringatan HUT Ke-79 TNI di Monas
Sementara, dari hasil pengecekan oleh tim TNI AL dan Kemenhan diketahui bahwa Scorpene memiliki spesifikasi sesuai yang dibutuhkan.
Dengan demikian, Scorpene pun telah memenuhi syarat yang dibutuhkan TNI AL.
Di samping itu, Yudo membeberkan, rencana pembelian Scorpene telah melalui diskusi yang panjang dalam rangka memodernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AL.
“Sudah melalui diskusi yang panjang untuk kapal selam yang besar itu,” imbuh dia.
Lantas, seperti apa spesifikasi Scorpene, berikut rinciannya:
Dikutip dari Navy Recognition, Scorpene adalah kelas kapal selam diesel-listrik yang dikembangkan bersama oleh DCNS Prancis dan perusahaan Spanyol Navantia.
Setelah perpecahan antara kedua perusahaan, kapal selam Scorpene sekarang hanya dipasarkan oleh DCNS dan dianggap sebagai desain Prancis.
Kelas tersebut saat ini digunakan oleh Angkatan Laut Chili dan Kerajaan Malaysia, serta telah dipesan oleh angkatan laut India dan Brasil.
Kapal selam Scorpene dirancang untuk memaksimalkan kemampuan siluman dan memiliki fitur akustik, magnetik, elektromagnetik, dan inframerah yang sangat rendah.
Untuk mencapai tujuan ini, semua alat berat dan peralatan dipasang dengan kokoh pada kopling fleksibel dengan dudukan elastis ganda.
Fokus pengurangan kebisingan lebih lanjut mencakup penggunaan kabel fleksibel dan sambungan fleksibel melalui sekat untuk menyambung pipa, dan komponen emisi kebisingan rendah khusus untuk mesin yang berputar.
Dilansir dari Military-Today, kapal selam Scorpene mampu membawa 30 ranjau laut.
Kapal selam ini punya senjata berupa torpedo anti-kapal dan anti-kapal selam, serta rudal jarak jauh.
Kemampuannya adalah menyelam hingga 350 meter, melaju hingga lebih dari 20 knots (37 kilometer/jam) di dalam air, dan melaju 12 knots (22 kilometer/jam) di permukaan.
Adapun kru yang bisa dibawa oleh Kapal selam Scorpene adalah 32 kru.
Dipesan Sejumlah Negara
Dua unit pertama kapal selam Scorpene dipesan oleh Chili untuk dibangun di Prancis serta Spanyol untuk commissioning pada 2005 dan 2006.
Kemudian Angkatan Laut Malaysia menandatangani kontrak untuk dua kapal selam kelas Scorpene pada Juni 2002.
Setelah konstruksi di Prancis dan Spanyol, kedua kapal mulai beroperasi pada 2009.
Perancis dan India juga menandatangani perjanjian untuk yang terakhir untuk membangun enam kapal kelas Scorpene di Dok Mazagon milik negara di Bombay.
Kapal India dilengkapi dengan rudal anti-kapal yang diluncurkan di bawah air Exocet SM.39.
Pada 2008, Brasil memesan 4 kapal selam dan satu lambung lagi, yang akan dilengkapi dengan sistem propulsi nuklir asli. [gun]