Selain soal struktur kepemilikan partai, Jokowi juga menyoroti sistem pemilihan internal PSI yang menggunakan teknologi e-voting. Sistem ini disebutnya sebagai langkah revolusioner dalam demokrasi modern.
"Yang kedua, e-voting, voting online, satu anggota satu suara. Ini saya melihat sebagai sebuah revolusi demokrasi," ujar Jokowi.
Baca Juga:
Ahmad Ali: Saya yang Paling Rugi Kalau PSI Kalah Melawan NasDem
Ia menilai sistem pemilihan tersebut memberikan kesempatan yang adil bagi semua anggota untuk terlibat aktif dalam pengambilan keputusan partai.
Dengan begitu, praktik politik elitis yang selama ini tertutup bisa dihapuskan.
"Karena setiap anggota itu memiliki kekuatan. Setiap anggota dihargai kekuatannya, dihargai suaranya. Dan kalau model politik seperti ini kita lakukan, tidak ada lagi yang namanya politik di belakang layar. Semuanya open, terbuka, transparan. Tidak ada lagi keputusan segelintir orang, keputusan nanti ada di seluruh anggota," tandasnya.
Baca Juga:
Raih Gelar Doktor di Usia 71 Tahun di Unpad, Ini Kisah Perjuangan Johar Firdaus
Pujian dari Jokowi ini datang di tengah upaya PSI untuk meningkatkan elektabilitasnya di masa depan.
Dalam pernyataan terpisah, Jokowi bahkan memperkirakan jumlah calon legislatif PSI bisa naik tiga kali lipat pada 2029, asalkan partai ini terus konsisten dengan arah reformasinya.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.