WahanaNews.co, Jakarta - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, sering mengucapkan kata "bantuan sosial" (bansos) dan "perempuan" dalam debat penutup kampanye capres yang diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta pada Minggu (4/2/2024) malam.
Menurut laporan dari Antara, Anies menggunakan kata-kata "bansos" dan "perempuan" sebanyak sepuluh dan sembilan kali secara berturut-turut.
Baca Juga:
Evaluasi CISDI: Tak Ada Elaborasi Kebijakan Kesehatan di Debat Capres Kelima
Pada sebagian besar kesempatan, Anies menyampaikan kata-kata "bansos" ketika menjawab pertanyaan dari calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, terkait langkah-langkah untuk meningkatkan distribusi bansos guna menghindari ketidaksetaraan.
Anies menegaskan bahwa seharusnya bantuan sosial, yang berperan sebagai penopang ekonomi bagi masyarakat yang kurang mampu, diberikan secara langsung tanpa perlu melalui proses rapel.
"Kalau penerimanya membutuhkan bulan ini, ya diberi bulan ini. Kalau dibutuhkannya tiga bulan lagi, ya tiga bulan lagi, tidak usah dirapel semuanya," kata Anies.
Baca Juga:
Tutup Debat Terakhir Pilpres 2024, Ganjar Janjikan 3 Hal Ini
Sedangkan kata "perempuan" disampaikan Anies saat sesi tanya jawab dengan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto yang membahas cara untuk meningkatkan pemberdayaan dan perlindungan perempuan di Tanah Air.
Dalam sesi tersebut, Anies menyoroti kasus kekerasan terhadap perempuan yang cukup tinggi selama delapan tahun terakhir.
"Catatannya ada 3,2 juta kasus selama delapan tahun terakhir ini. Itu yang tercatat, itu yang terlaporkan," ujar Anies.
Capres dari Koalisi Perubahan itu juga mengatakan negara seharusnya menjamin tiga hal untuk perempuan, antara lain yakni perlindungan, kesetaraan, serta kesejahteraan.
Selain kata "bansos" dan "perempuan" yang sering disebut oleh Anies, kata "ketimpangan" dan "pekerja migran" juga sering disebutkan dalam sesi terakhir debat capres di kontestasi Pemilu 2024 tersebut.
Kata "ketimpangan" yang disebut Anies merujuk pada permasalahan kualitas pendidikan di daerah Jawa dan luar Jawa, serta adanya ketimpangan ekonomi di beberapa daerah.
"Ketimpangan antara Jakarta dan luar Jakarta, Jawa-luar Jawa, kaya-miskin, desa-kota, pendidikan umum-pendidikan agama, pendidikan kejuruan dan pendidikan teknis," ujarnya.
Sementara penyebutan kata "pekerja migran" disampaikan Anies ketika tanya jawab dengan capres Ganjar Pranowo yang membahas soal bagaimana upaya untuk mengoptimalkan perlindungan kepada para pekerja migran.
Anies menilai salah satu cara untuk meningkatkan perlindungan terhadap pekerja Indonesia di luar negeri yaitu dengan kolaborasi bersama para aktivis migran. menurutnya sosok aktivis dapat lebih mengetahui permasalahan yang terjadi di lapangan.
"Jadi kami melihat harus dilibatkan para aktivis pekerja migran, mereka yang mengetahui lubang-lubang masalah di dalam melindungi pekerja migran," katanya.
Di sesi penutupan debat terakhir calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), menyampaikan komitmennya untuk mencapai kesetaraan yang adil di seluruh masyarakat Indonesia.
Debat tersebut, yang diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), menyoroti tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, kesejahteraan sosial, dan inklusi.
Dalam debat tersebut, KPU juga memperpanjang durasi segmen penutup dari dua menit menjadi empat menit, memberikan para pasangan calon waktu lebih banyak untuk menyampaikan pernyataan penutup (closing statement).
Sebagai informasi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan berpartisipasi dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]