WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pengamat politik yang juga Direktur Program Studi Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Kupang, Dr. Ahmad Atang, menyebutkan tiga faktor yang menghambat pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Faktor pertama, kata Atang, adalah adanya kebuntuan dalam proses negosiasi.
Baca Juga:
Wali Kota Jambi Hadiri Rapat Paripurna DPRD dan Dukung Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo di HUT RI ke-80
"Pertemuan antar elit tidak selalu terjadi begitu saja, pasti ada agenda, materi, dan negosiasi yang melatarbelakangi pertemuan tersebut," ujar Ahmad Atang di Kupang, Jumat, terkait belum adanya tanda-tanda pertemuan antara Megawati dan Prabowo.
Wacana pertemuan antara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto masih dalam ketidakpastian.
Padahal sebelumnya, direncanakan pertemuan akan terjadi sebelum pelantikan, tetapi hingga beberapa hari menjelang pelantikan, rencana itu belum juga terealisasi.
Baca Juga:
Efisiensi Anggaran 2026 Berlanjut, Pemerintah Pangkas 15 Pos Belanja Kementerian dan Daerah
Ahmad Atang, yang juga mengajar Ilmu Komunikasi Politik di sejumlah perguruan tinggi di NTT, menambahkan bahwa spekulasi mengenai pertemuan ini semakin berkembang, terutama terkait kemungkinan PDIP bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Namun, penyusunan kabinet sementara ini tidak melibatkan satu pun kader PDI Perjuangan, yang menunjukkan adanya kemungkinan bahwa negosiasi belum mencapai kesepakatan," ungkapnya.
Faktor kedua, lanjut Atang, adalah pengaruh Presiden Jokowi terhadap Prabowo.