"Menjaga perdamaian bukan tugas TNI, POLRI atau BNPT saja, karena akan percuma dibuatkan hukum sehebat apa pun jika imajinasinya bukan Indonesia (yang bersatu dalam keberagaman) maka sampai kapan pun tidak akan selesai masalah perpecahan ini," ujar Habib Husein.
Ia melanjutkan toleransi dan keberagaman yang terbentuk di Kabupaten Wonosobo diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi kota lain dan bagi Indonesia untuk dapat disebarkan ke tempat lain, terutama kepada para pemuda yang memiliki peran penting pada masa mendatang.
Baca Juga:
Upaya Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Papua Barat Daya, Ini Peran Kesbangpol dan FKPT
"Peran utama ada pada pemuda. Karena kita akan menghadapi bonus demografi pada 2030 karena itu kita butuh duta-duta dari anak muda untuk berbicara kepada anak muda dengan 'style' anak muda, dengan cara komunikasi anak muda”.
“Tantangannya adalah bagaimana membentuk generasi muda yang bukan hanya toleran, tapi mampu menyebarkan nilai toleransi kepada sesama," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Wonosobo H Afif Nurhidayat turut mengapresiasi acara ini sebagai upaya vaksinasi ideologi bagi warga Wonosobo dari virus-virus radikal dan intoleransi yang berupaya memecah belah bangsa.
Baca Juga:
Tangkal Paham Radikal dan Teroris, BNPT Bentuk FKPT di Papua Barat Daya
"Sampai hari ini semua umat beragama di Wonosobo hidup nyaman penuh dengan toleransi dan harus kita jaga, namun demikian apakah situasi dan kondisi ini harus kita diamkan? tentu tidak”.
“Kita tetap waspada karena kapan pun virus itu bisa muncul. Oleh sebab itu vaksinasi ideologi yang diberikan oleh BNPT dan Habib Husein Insya Allah akan memberikan kekebalan dan herd immunity bagi warga Kabupaten Wonosobo," katanya. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.