Tujuannya hanya sebatas membantu masyarakat yang salah satu keluarganya menjadi penyalahguna narkoba.
"Kami melihat sebelum kami lakukan banyak korban narkoba. Salah satu penyalahguna narkoba di keluarga, selama bergulir waktu buka satu orang yang korban tapi keluarga. Itu yang menjadi motifasi kami, sampai hari ini tetap kami lakukan," ujar Terbit.
Baca Juga:
Polres Langkat Gagalkan Peredaran 20 Kilogram Sabu dari Aceh ke Medan
Terbit menjelaskan setiap hari ada 100 orang yang menjadi warga di tempat miliknya.
Ia mengaku selama menjadi warga binaan, makan dan kesehatan diberi gratis.
Untuk kegiatan sehari-hari, Terbit mengaku sudah membentuk tim agar warga binaan menjauhi narkoba. Seperti pembinaan agama dan olah raga.
Baca Juga:
Tetap Jalankan Bisnisnya, Residivis Narkotika Kembali Diciduk Polisi
"Kalau yang muslim itu kami undang ustadz, yang memberikan pencerahan dan ceramah. Untuk yang Kristen kita berikan akses untuk ke gereja berkegiatan di sana," ujarnya.
Lebih lanjut Terbit menjelaskan pembinaan dilakukan dengan menjalin silaturahmi, dan pencerahan.
Menurutnya butuh waktu satu sampai tiga bulan agar warga yang dibina bisa kembali ke masyarkat.