WAHANANEWS.CO, Jakarta - Terpidana kasus korupsi hak tagih (cessie) Bank Bali Djoko Soegiarto Tjandra dicecar penyidik KPK selama sekitar 3,5 jam terkait dugaan suap penetapan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI periode 2019-2024 dengan tersangka Harun Masiku dan Donny Tri Istiqomah.
Djoko, yang pernah terlibat sengkarut kasus jaksa Pinangki Sirna Malasari, mengaku tidak mengenal Harun Masiku, sehingga tak bisa memberikan informasi kepada penyidik KPK perihal kasus yang sedang disidik.
Baca Juga:
Teknis Permintaan Uang ke Agen TKA Kasus Suap Kemenaker Diusut KPK
"Hanya datang silaturahmi saja, enggak ada apa-apa," kata Djoko Tjandra di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (9/4).
"Mana tahu, saya enggak kenal," sambungnya saat ditanya jurnalis perihal hubungannya dengan Harun Masiku.
Saat dikonfirmasi mengenai perannya di Singapura- tempat pertama yang dikunjungi Harun Masiku saat hendak ditangkap KPK, Djoko Tjandra mengaku tidak tahu-menahu lantaran tidak mengenalnya.
Baca Juga:
Dugaan Korupsi Pengadaan Bahan Pembeku Karet di Kementan Didalami KPK
"Enggak ada pertanyaan, wong saya enggak kenal. Saya enggak kenal, gimana saya mau cerita," klaimnya.
Harun Masiku hingga kini belum berhasil diproses hukum KPK karena melarikan diri. Sejak Operasi Tangkap Tangan (OTT) awal Januari 2020 lalu, KPK selalu gagal menangkap Harun.
Di kasus ini juga, Advokat PDI Perjuangan (PDIP) Donny Tri Istiqomah belum ditahan. Sedangkan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto saat ini tengah diadili atas kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan atau obstruction of justice di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat.