WahanaNews.co, Jakarta - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak memastikan, sangat tak mungkin anggota TNI jadi tentara bayaran di luar negeri.
Menurutnya, pergerakan anggota TNI akan mudah terlacak, terlebih jika pergi ke luar negeri untuk bekerja sebagai tentara bayaran.
Baca Juga:
KSAD Maruli Bongkar Strategi Besar TNI Terkait Pembentukan 22 Kodam Baru
"Kalau kita (tentara) enggak mungkin ya, pulang kampung saja ketahuan apalagi ke sana," kata Maruli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (21/3/2024) melansir Kompas.com, Jumat (22/3/2024).
Hal ini disampaikan Maruli merespons kabar yang menyebut ada 10 orang warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi tentara bayaran di Ukraina.
Ia mengatakan, apabila informasi tersebut benar, 10 WNI itu dipastikan bukanlah anggota TNI.
Baca Juga:
Pacaran Jalan Kaki, Jenderal Maruli Kenang Perjalanan Cintanya dengan Putri Luhut
"Pasti (bukan TNI), tidak mungkin kalau dari TNI sudah terorganisir pakai tiket kan pasti ketahuan," ujar Maruli.
Mantan panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat ini pun menegaskan bahwa akan ada hukuman bagi tentara yang ketahuan meninggalkan Indonesia tanpa pemberitahuan.
"Dia diesersi, melawan ini, enggak ada perintah. Berapa orang itu kemarin? 10 orang, cuma 10 orang pasti ketahuanlah kita kan apel pagi," kata Maruli.