WahanaNews.co | Komisi I DPR menyetujui Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI.
Laksamana Yudo disebut Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon, tidak memiliki syahwat untuk berpolitik.
Baca Juga:
4.000 Prajurit TNI Kena Sanksi Akibat Terlibat Judi Online
"Pak Yudo orang sederhana, keluarganya juga sederhana, dan tidak punya ambisi politik, ini juga penting ya, tidak genit, tidak syahwat berpolitik praktis," kata Effendi saat dihubungi detikcom, Jumat (2/12/2022).
Politisi senior itu menilai Yudo merupakan sosok yang fokus menjalankan tupoksinya sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL). Hal ini katanya merupakan salah satu bukti bahwa Yudo tidak menghiraukan tugasnya.
"Tidak banyak lah peran-peran di luar tupoksinya sebagai prajurit. Itu penting saya kira buat presiden pasti salah satu yang ia pertimbangkan pasti itu," katanya.
Baca Juga:
Danpuspom TNI Pimpin Apel Gelar Pasukan Penegakan Hukum Tahun 2024
"Soalnya kan lurus hanya di tupoksi yang diemban saja, kan banyak sekarang ya genit-genit lah, jadi ini lah, jadi itu lah, tapi malah tugas pokoknya terbengkalai kan," tambahnya.
Selanjutnya, Effendi merasa yakin bahwa Yudo bisa mengemban jabatan Panglima TNI nanti. Hal itu katanya bisa dibuktikan dengan rekam jejak selama Yudo menjabat sebagai KSAL.
"Yang pasti beliau profesional, beliau sudah terbukti dalam kerja-kerja selama jabatan selama ini. Beliau memberikan fakta perubahan perbaikan TNI Angkatan Laut. Dan ketika Pangkogabwilhan juga pernah di operasi militer dan operasi militer medan perang sudah terbukti, tapi kan sekarang di masa jabatan ke depan kita yakin profesional, bekal yang dilakukan selama ini itu akan membuat TNI akan ada perbaikan," katanya.
Lebih lanjut, Effendi turut menilai Yudo bisa berlaku transparansi seperti Jenderal Andika Perkasa saat memimpin TNI. Dia menyebut Yudo memiliki sifat yang tidak banyak bicara, namun dibuktikan dengan aksi nyata.
"Sangat (bisa transparan), beliau hampir sebangun sama Pak Andika itu soal kedisiplinan, soal penegakan hukum, dan saya kira yang sangat menonjol dari beliau itu kan kepimpinan yang tidak terlalu banyak bicara tapi dengan aksi kerja yang baik, kita tahu dukungan anggaran negara sebenarnya harusnya jauh lebih besar dari yang dibutuhkan untuk menjaga kedaulatan dan pertahanan negara kita," katanya.
Sebelumnya, Komisi I DPR menyetujui Laksamana Yudo Margono sebagai calon Panglima TNI. Hal itu diputuskan setelah Yudo menjalani uji kepatutan dan kelayakan calon panglima TNI.
Keputusan itu diumumkan oleh Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid sekaligus yang memimpin proses uji kelayakan tersebut. Uji kelayakan itu digelar di ruang rapat Komisi I DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (2/12).
"Memberikan persetujuan terhadap pengangkatan calon Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono sebagai Panglima TNI," kata Meutya mengetok palu tanda persetujuan. [tum]