WahanaNews.co | Menjelang penghujung masanya sebagai prajurit aktif, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melakukan kunjungan kerja ke Medan, Sumatera Utara, Rabu (3/11/2021).
Dalam kunjungan kerja itu, Hadi didampingi Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo.
Baca Juga:
Hadi Tjahjanto: Saya Doakan Jenderal Andika Aman dan Lancar
Mereka berdua meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di Lapangan Benteng sebelum melaksanakan rapat koordinasi dengan Gubernur Sumut serta Forkopimda se-Sumut.
Rapat ini membahas soal upaya pengendalian Covid-19 di Sumut, terutama dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru 2021.
Hadi menjadi pembicara terakhir, setelah Gubernur Edy Rahmayadi dan Kapolri Listyo Sigit memaparkan progres dan rencana taktis penanganan Covid-19.
Baca Juga:
Pesan Perpisahan Marsekal Hadi Tjahjanto: Tak Ada Kata Menyerah bagi NKRI!
Sempat Melawak soal Motor dan Kereta
Memulai arahannya, Jenderal Hadi menceritakan kisah lucu.
Cerita itu soal penggunaan kata yang bisa disalahartikan oleh orang-orang yang baru tiba di Medan atau Sumut pada umumnya.
"Saat tiba di sini, ada yang bertanya kepada saya, mana yang paling besar antara kereta dengan motor," ungkap Hadi.
Tentu dia menjawab kereta, yang merujuk pada kereta api.
Tapi, jawabannya itu salah.
Ternyata, kata kereta di Medan itu adalah sebutan untuk sepeda motor.
Sementara motor berarti mobil.
"Ternyata, di antara kereta dan motor, yang paling besar bukan kereta, yang besar adalah motor," kata Hadi, yang langsung disambut tawa para peserta rapat.
Dia mengaku baru tahu soal itu.
Sebab, di Jakarta, sebutan untuk mobil, ya tetap mobil.
Sedangkan motor adalah sebutan untuk sepeda motor.
Soal Pasar
Hadi kemudian melanjutkan gurauannya. Kali ini soal pasar.
"Pak, kereta-nya sedang di pasar," ucapnya.
Hadi heran lagi, kereta bisa di pasar.
Dia bertanya-tanya, siapa masinisnya?
Ternyata, yang dimaksud dia adalah sepeda motor itu diparkir di jalan raya.
Kata pasar, jika di Medan merupakan kata yang berarti jalan raya.
Sementara sebutan untuk pasar adalah pajak.
Dia kemudian berbicara, sambil menoleh ke Kapolri yang duduk di sebelah kanannya.
"Maka, jangan diubah ya, Pak Kapolri. Itu polisi lalu lintas, polisi jalan raya, PJR disingkat jadi PP, polisi pasar," ucapnya.
Kapolri tak bisa menahan ketawanya, begitu juga peserta rapat yang lain.
Digantikan Andika Perkasa
Hadi sendiri akan memasuki masa pensiun dalam hitungan hari.
Berdasarkan UU TNI, batas usia pensiun perwira ialah 58 tahun.
Sementara, Hadi akan menginjak usia 58 pada 8 November 2021.
Presiden Joko Widodo juga telah mengajukan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI.
Andika menjadi kandidat satu-satunya yang akan menggantikan Hadi Tjahjanto. [dhn]