WahanaNews.co | Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman memastikan, foto Gubernur Papua Lukas Enembe yang berada di ruang kasino di sejumlah negara bukan editan, dan bisa dipertanggungjawabkan.
Sebab, ia mengaku mendapatkan sebagian foto-foto Lukas Enembe yang diduga bermain judi di sejumlah negara dari orang-orang di lingkaran Gubernur Papua itu.
Baca Juga:
Penyidik KPK Panggil Direktur PT RDG Airlines dalam Kasus Dugaan Suap
"Sebagian juga ada dari beberapa lingkaran Pak Lukas di Jayapura, menyampaikan ke saya lewat telepon sepotong foto, ada yang video, terus coba saya kumpulkan, saya runut (urutkan -red)," jelas Boyamin dalam wawancara di Kompas Petang KOMPAS TV, Minggu (25/9/2022).
Selain itu, ia mengungkapkan bahwa orang yang menjadi sumber data MAKI itu juga memberikan bukti perjalanan Lukas Enembe pada Desember 2021 hingga Agustus 2022 ke sejumlah negara.
"Bahkan ada yang memberikan trip perjalanan Desember 2021 sampai Agustus 2022," imbuhnya.
Baca Juga:
KPK Ungkap Tersangka Penyuap Eks Gubernur Papua Lukas Enembe Meninggal Dunia
"Termasuk ada yang ke Jerman, ke Australia, ke Singapura, ke Genting Island Malaysia, dan Filipina," terang Boyamin.
Ia juga mengklaim memiliki foto Lukas Enembe bermain judi di Pulau Genting Malaysia.
"Yang di Genting Island bahkan saya punya fotonya di ruang VIP melakukan judi, ada bandar, kemudian ditemani satu orang," ungkapnya.
Untuk membuktikan keaslian foto, Boyamin mengatakan dirinya sudah mencoba bertanya kepada ahli.
"Mudah-mudahan, saya bisa mempertanggunjawabkan," ujarnya.
"Saya coba tanyakan ke tukang foto yang ahli edit, katanya tidak diedit," jelas dia.
Ia juga mengatakan bahwa MAKI memiliki foto Lukas Enembe di Manila, Filipina.
"Di Manila juga ada sedang di restoran bersama temannya, dan ada juga di ruangan kasinonya juga ada," ujarnya.
Namun, ia mengaku kesulitan mencari foto Gubernur Papua itu ketika berada di Singapura.
"Yang saya sulit mencari sampai detik ini adalah ketika berjudi di kasino Singapura.
"Agak susah kalau saya mendapatkan Singapura, enggak tahu ini memang terlalu privat atau orang-orang saya tidak terlalu canggih," pungkasnya. [rin]