Tantangan globalisasi seperti nilai-nilai pragmatisme yang berupaya menyusup dan mengikis karakter dan jiwa ksatria bangsa yang selama ini dijaga TNI AD juga perlu diwaspadai.
"Program pembinaan satuan dan pendidikan perlu dioptimalkan dalam membangun personel dan satuan yang adaptif terhadap dinamika perkembangan teknologi dan budaya global," ujar Dudung.
Baca Juga:
TNI AD dan Tentera Darat Malaysia Gelar Latihan Bersama Kekar Malindo-47 di Singkawang
Lebih lanjut Kasad juga meminta para Pati dapat menjadi teladan dan inspirasi yang baik bagi bawahan.
Menurut Dudung hal tersebut dapat membuat organisasi TNI AD akan memiliki prajurit yang tidak hanya sanggup mengorbankan jiwa dan raganya, namun juga memiliki keluhuran budi sebagai ksatria bangsa.
"Saya mendorong kepada para perwira untuk terus mengembangkan kepemimpinan, kinerja, kreativitas dan kemampuan manajerial sesuai level jabatan masing-masing, yang dilandasi keyakinan untuk berbuat yang terbaik, memiliki imajinasi, inovasi, visi, misi serta harapan dan cita-cita," ujar KSAD Dudung.
Baca Juga:
Korem 012/TU Adakan Penyuluhan Hukum untuk Prajurit dan Persit Yonif 115/ML
Adapun 50 Pati TNI AD lainnya yang mendapat kenaikan pangkat yakni 10 Pati naik menjadi bintang dua, delapan orang di antaranya berdinas di dalam struktur TNI AD dan dua berdinas di luar TNI AD.
Kemudian ada 40 Pati yang mendapat kenaikan pangkat dari Kolonel menjadi bintang satu.
Sebanyak 18 orang di antaranya berdinas di dalam struktur TNI AD dan 22 Pati bintang satu yang berdinas di luar struktur TNI AD.