WahanaNews.co, Jakarta - Seorang calon siswa (Casis) Bintara TNI Angkatan Laut asal Nias Selatan, Sumatera Utara, bernama Iwan Sutrisman Telaumbanua (21), telah dibunuh dan jenazahnya dibuang ke jurang di daerah Sawahlunto, Sumatera Barat. Sampai saat ini, mayatnya belum ditemukan.
Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 24 Desember 2022, atau hampir 1,5 tahun yang lalu.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Iwan Sutrisman menjadi korban pembunuhan oleh oknum anggota Polisi Militer Pangkalan TNI AL (Lanal) Nias, yaitu Serda Adan Aryan Marsal (AAM), bersama dengan seorang rekannya yang merupakan warga sipil.
Dalam sebuah konferensi pers di Nias, Komandan Lanal Nias, Kolonel Laut (P) Wishnu Ardiansyah, menjelaskan bahwa Adan dan rekannya warga sipil tersebut telah membunuh Iwan dengan cara menusuknya.
“Serda AAM (Adan) mengaku telah menghilangkan nyawa Iwan bersama warga sipil berinisal MAA pada 24 Desember 2022. Iwan ditusuk di bagian perut menggunakan pisau dan mayatnya dibuang ke jurang di daerah Talawi, Kota Sawahlunto, Sumbar,” kata Wishnu, Sabtu (30/3/2024), dikutip dari Kompas.id.
Baca Juga:
RSUD Cengkareng Gelar FKP, Paparkan Pengembangan Pelayanan Kesehatan
Kasus ini dilimpahkan ke Lantamal II Padang sesuai dengan tempat kejadian perkara dugaan tindak pidana tersebut.
DNA “Mr X”
Hingga saat ini, jenazah Iwan masih belum ditemukan. Namun, polisi sedang memeriksa data mayat yang ditemukan di Kota Sawahlunto pada tanggal 30 Desember 2022, yang dikenal sebagai "Mr X", untuk mencocokkannya dengan kasus kematian Iwan.
Diperlukan tes DNA untuk memastikan apakah mayat tersebut adalah jenazah Iwan.
Kepala Unit Tindak Pidana Tertentu Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Sawahlunto, Inspektur Dua Restu Prayoga, menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan dari pelaku, terdapat kesesuaian dalam alur dan lokasi pembunuhan Iwan dengan penemuan mayat "Mr X" di Dusun Sungai Betung, Desa Datar Mansiang, Kecamatan Talawi, Sawahlunto.
"Kami juga akan memanggil orangtua korban untuk melakukan perbandingan DNA guna memastikan apakah mayat yang ditemukan di Talawi sesuai dengan DNA orangtua korban. Berdasarkan informasi dari pelaku, alur dan lokasi pembunuhan tersebut cocok dengan keterangan bahwa dia membawa korban yang akhirnya tewas," ujar Restu, Minggu (31/3/2024).
Mayat misterius yang sudah mengalami proses pembusukan telah dikuburkan di Sawahlunto beberapa hari setelah ditemukan. Sebelum dikuburkan, mayat tersebut telah menjalani otopsi oleh petugas Rumah Sakit Bhayangkara Padang.
Kronologi tewasnya Iwan
Keberadaan Iwan Sutrisman Telaumbanua (21) yang tidak ada kabar sejak mengikuti seleksi bintara TNI AL akhirnya terungkap.
Eks calon siswa (Casis) Bintara TNI Angkatan Laut, Iwan Sutrisman Telaumbanua (21), dibunuh oleh oknum Polisi Militer, Serda Adan Aryan Marsal dan seorang rekannya warga sipil.
Peristiwa itu terjadi pada 24 Desember 2022 atau hampir 1,5 tahun yang lalu.
Padahal orang tua korban sudah menghabiskan uang ratusan juta membayar Serda Adan agar anaknya bisa lulus Bintara TNI.
Namun korban malah dihaisi secara sadis.
Serda Adan membunuh Iwan dengan cara ditusuk dengan pisau.
Selanjutnya, pelaku membuang mayat korban ke jurang di daerah Talawi, Kota Sawahlunto, Sumbar.
Pelaku berbohong dengan menyebut Iwan akan dilantik sebagai prajurit TNI AL pada Oktober 2023.
Yanikasi Telaumbanua (35), keluarga Iwan, menjelaskan, awalnya, Iwan mengikuti seleksi bintara TNI AL gelombang II 2022 di Kabupaten Nias, Sumatera Utara, pada Desember 2022.
Namun, ia dinyatakan tidak memenuhi syarat alias tidak lulus.
Keluarga Iwan kemudian menjumpai Serda Adan yang sebelumnya sudah saling kenal.
Ketika itu, Adan bertugas di Polisi Militer Pangkalan TNI AL (Lanal) Nias.
Adan meminta Rp 200 juta agar Iwan bisa lulus Bintara.
Keluarga Iwan akhirnya menyanggupi meski harus menjual ladang mereka.
Diketahui bahwa ayah Iwan merupakan guru honorer di sekolah negeri dan ibunya seorang petani
”Mereka ingin anaknya mencapai cita-cita menjadi prajurit TNI. Iwan juga sejak lama selalu bermimpi jadi prajurit. Dia berlatih setiap hari, badannya sudah tegap seperti tentara,” kata Yanikasi, Sabtu (30/3/2024).
Berseragam TNI AL
Adan lalu menjemput Iwan dari rumahnya dan menyebut akan membawanya ke Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) II Padang, Sumatera Barat, 16 Desember 2022.
Di situlah terakhir kali keluarga bertemu Iwan.
Berselang sepekan, pada 22 Desember, Adan mengirimkan foto Iwan mengenakan seragam TNI AL.
Dalam foto itu tampak rambutnya sudah digundul.
”Kami sangat senang mendapat kabar kalau Iwan telah lulus TNI AL seperti cita-citanya dan cita-cita keluarga kami. Kami pun membuat pesta adat sebagai bentuk penghargaan kepada Adan. Kami menganggapnya sebagai anak,” tuturnya.
Setelah Iwan disebut Adan mengikuti pendidikan TNI AL, keluarga tidak pernah lagi berkomunikasi secara langsung.
Adan beralasan selama pendidikan, siswa tidak bisa berkomunikasi dengan keluarga dan keluarga Iwan memaklumi.
Adan berulang kali meminta uang dan barang kepada keluarga Iwan hingga nilainya mencapai Rp 200 juta.
Bohongi Keluarga Iwan
Adan kembali berbohong dengan menyebut Iwan akan dilantik sebagai prajurit TNI AL pada Oktober 2023.
Empat anggota keluarga Iwan diminta untuk pergi ke Satuan Pendidikan 1 Kodiklatal Tanjung Uban, Kepulauan Riau, untuk menghadiri upacara pelantikan.
Adan kembali meminta uang sebesar Rp 3,7 juta agar bisa membeli tiket pesawat untuk menghadiri acara pelantikan.
Namun, pada hari pelantikan yang telah dijadwalkan, Adan memberitahu keluarga Iwan bahwa acara tersebut ditunda.
Iwan dikabarkan terpilih untuk menjadi anggota pasukan khusus marinir, sehingga pelantikan ditunda tanpa penentuan waktu yang pasti.
Keluarga mulai merasa curiga karena tidak pernah berkomunikasi langsung dengan Iwan.
Di sisi lain, Adan terus meminta uang dari keluarga Iwan.
Salah satu hal yang memicu kecurigaan adalah ketika paman Iwan bermimpi melihat Iwan datang ke rumahnya dan memohon pertolongan, meminta agar diselamatkan.
Keluarga kemudian memutuskan melaporkan kasus itu ke Lanal Nias, Senin (25/3/2024)
Adan pun diperiksa dan dipertemukan dengan keluarga Iwan.
Namun, saat dipertemukan dengan Adan, dia tidak mengakui membawa Iwan ke Padang dan menyebut tidak pernah menerima uang dari keluarga Iwan.
Namun, pada Kamis (28/3/2024) malam, seorang perwira berseragam dari Lanal Nias dan tiga tentara tanpa seragam mendatangi rumah Iwan.
Lanal Nias memberitahukan kepada keluarga kalau Adan membuat pengakuan mengejutkan.
Adan mengaku telah membunuh Iwan pada 24 Desember 2022.
”Kami sekeluarga sangat terkejut dan menangis histeris mendengar informasi itu. Kami tidak menyangka dia yang kami anggap sebagai anak tega melakukan itu,” kata Yanikasi.
Dalam konferensi pers di Nias, Komandan Lanal Nias Kolonel Laut (P) Wishnu Ardiansyah mengatakan, Adan dan seorang rekannya warga sipil telah membunuh Iwan dengan cara ditusuk.
”Serda AAM (Adan) mengaku telah menghilangkan nyawa Iwan bersama warga sipil berinisal MAA pada 24 Desember 2022.
Iwan ditusuk di bagian perut menggunakan pisau dan mayatnya dibuang ke jurang di daerah Talawi, Kota Sawahlunto, Sumbar,” kata Wishnu.
Kasus ini dilimpahkan ke Lantamal II Padang sesuai dengan tempat kejadian perkara dugaan tindak pidana tersebut.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]