WahanaNews.co | Seperti saat Rakernas Projo beberapa bulan lalu, indikasi kecenderungan Presiden Jokowi mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon yang diusung PDIP di Pilpres 2024.
"Tetapi, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak perlu terburu-buru untuk memutuskan kewenangan atau hak prerogatifnya dalam menentukan capres. Karena sejatinya penentunya di tangan Ibu Megawati, bukan Pak Jokowi," kata Dirut Center For Budget Analisis (CBA), Uchok Sky Khadafi, Kamis, 3 November 2022.
Baca Juga:
Plt Kepala BMKG Dinilai Melawan Presiden dalam Hal Kebijakan
Uchok mengatakan Mega juga tidak ada keharusan untuk mengikuti atau mematuhi keinginan Jokowi, malah harusnya sebaliknya, Jokowi yang harusnya ikut serta menghormati apa pun keputusan Mega terkait calon PDIP di Pilpres.
"Apalagi, Bu Mega sudah berperan dalam karier politik Pak Jokowi, mulai dari Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga dua kali rekomendasi sebagai capres," katanya.
"Belum lagi kalau kita melihat bagaimana PDIP akhirnya memberikan rekomendasi calon di pilkada untuk putra dan menantu Pak Jokowi meskipun sebelumnya sudah ada calon yang diproyeksikan," lanjutnya.
Baca Juga:
Ganjar Pranowo Disebut Terima Gratifikasi, KPK Digugat ke PN Jaksel
Ia menambahkan PDIP sebagai partai terbesar sekarang ini harus tetap pada marwahnya, yang punya kemerdekaan penuh dalam menentukan capres yang dalam hal ini kewenangannya berada di ketua umum.
"Tidak bagus untuk PDIP, dan khususnya bu Mega, kalau dalam konteks pilpres terkesan didikte. Apalagi, bu Mega sudah terbukti punya pengalaman panjang dengan intuisi yang kuat dalam menentukan siapa figur tepat yang akan diusung," katanya.
Uchok mencontohkan pada beberapa pilkada, hasilnya di luar dugaan. Sebab, calon yang diusung popularitas dan elektabilitasnya masih rendah, tetapi berkat soliditas dan ketaatan mesin partai pada keputusan Mega, nyatanya bisa menang.
Dalam konteks pilpres atau capres untuk Pemilu 2024 mendatang, tampak terjadi dinamika di internal PDIP. Muncul beberapa kelompok di partai tersebut yang mendukung Ganjar Pranowo, dan juga Puan Maharani.
Namun, pada sebuah kesempatan beberapa waktu lalu, Megawati menegaskan bahwa tidak boleh ada yang bermanuver soal capres di partai yang ia pimpin. Karena untuk masalah tersebut, dia punya hak prerogatif. Pada saatnya nanti, ia akan menentukan siapa capres yang akan diusung oleh PDIP. [tum]