"Sebetulnya kita sepakati bahwa urusan covid-19 ini harus bekerja sama semua unsur, tidak ada yang bisa menyelesaikan permasahalan ini sendiri, masalah pencetus lebih aktif ya itu silakan saja menilai tapi kitapun kalau instansi lain tidak support berat juga," kata Maruli kepada wartawan, Minggu (22/8/2021).
Maruli menyebut, Bali memiliki kemampuan kultur Desa Adat yang berpotensi baik namun perlu ada pencetus ide atau penggerak agar upaya dan hasil lebih maksimal.
Baca Juga:
Panglima TNI Tegaskan Pemilihan Maruli Jadi Pangkostrad Profesional
"Setelah berjalan menurut saya bisa dikatakan bahwa Bali bisa jadi contoh, bisa menjemput sekian ratus orang sehari, saya bilang kerja sama Pemda, Polisi, Dinas Kesehatan harus selalu bersama-sama, kenapa jadi mudah? Karena Pemda menyiapkan tempat isolasi yang baik," paparnya.
Maruli Simanjuntak terus berupaya mengambil langkah strategis dan cepat untuk mengendalikan kasus Covid-19 di Bali.
Maruli menginstruksikan jajaran melakukan penjemputan warga masyarakat yang masih melakukan Isolasi Mandiri untuk dilakukan Isoter guna menekan penyebaran Covid-19 di wilayah Bali.
Baca Juga:
Resmi Jadi Pangkostrad, ini Profil Singkat Mayjen TNI Maruli Simajuntak
Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, menyampaikan, kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari hasil rapat evaluasi dengan Menko Marves RI, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Forkompinda Bali, melalui tracing, testing dan treatment serta Isoter.
Ia menjelaskan, dengan isolasi terpusat, dapat memudahkan dalam penanganan dan kontrol pasien, disiapkan fasilitas memadai serta sarana prasarana di tempat isolasi terpusat yang memberikan kenyamanan bagi pasien Isoman.
"Yang harus kita lakukan adalah tracing, testing dan treatment dengan sebaik-baiknya termasuk isoter, mengingat jumlah kasus harian yang terkonfirmasi positif harian terus bertambah dengan sangat cepat, sehingga diambil lngkah-langkah yang cepat dan tepat," ujar Pangdam di sela apel gelar pasukan saat itu.