Kemungkinan terbaik dan terbesar bagi Demokrat adalah berkoalisi dengan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan mengusung Anies Baswedan.
Sayangnya, strategi ini bisa hancur berantakan jika Surya Paloh memutuskan masuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yang terdiri dari Golkar, PAN, dan PPP.
Baca Juga:
Pilkada DKI Jakarta: Anies Baswedan Hormati Langkah Nasdem yang Tak Mengusungnya
“Kalau koalisi tiga partai ini terwujud, SBY tentu happy. Tapi, nampaknya SBY mendengar cerita lain yang bisa meruntuhkan skenario ini. Ini terkait Nasdem. Nasdem nampaknya masih ragu-ragu,” jelas Ade.
Nasdem sebelumnya sudah mempertimbangkan 3 nama, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Andika Perkasa.
Tapi, suara dari pendukung Nasdem dan sikap Surya Paloh sendiri yang akan jadi penentu akhir.
Baca Juga:
Tanggapi Pesimisme Surya Paloh, PDI-P Ingatkan Potensi Kejutan Politik Anies
“Surya itu nasionalis tulen, dia akan mendukung Anies hanya kalau tak ada pilihan lain. Pada dasarnya, dia akan cenderung untuk mendukung Ganjar. Tapi, masalahnya, sejauh ini Ganjar tidak didukung satu partai pun,” jelas Ade.
Menurutnya, kalau Surya Paloh jadi memilih berkoalisi dengan PKS dan Demokrat, Anies Baswedan akan maju, dan kemungkinan besar bakal menang.
“Tapi, kalau Surya Paloh memilih tidak mendukung siapa-siapa, koalisi PKS dan Demokrat tidak cukup untuk memajukan dan memenangkan Anies,” jelasnya.