Selain itu, OCCRP juga mencatat bahwa Jokowi mendapat kritik luas atas dugaan upayanya merusak lembaga pemilu dan sistem peradilan demi mendukung ambisi politik keluarganya.
OCCRP juga mengakui bahwa daftar tokoh paling korup mereka kerap disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk memajukan agenda dan ideologi politik masing-masing.
Baca Juga:
Soal Yasonna Dicegah Keluar Negeri, PDIP: Apakah KPK Sedang Menerima Orderan?
Meski demikian, organisasi ini menegaskan bahwa tujuan utama pembuatan daftar tersebut adalah untuk mengungkap dan mengakui keberadaan kejahatan serta korupsi.
Sebagai langkah transparansi, OCCRP berkomitmen untuk terus mengutamakan inklusivitas dan keterbukaan dalam setiap proses nominasi yang mereka lakukan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.