Salah satu contohnya adalah cap pengkhianat kepada Prabowo karena bergabung dalam kabinet pemerintahan Jokowi usai Pilpres 2019.
"Ketika pada 2019 Prabowo Subianto memutuskan rekonsiliasi dengan Jokowi, banyak cap sebagai pengkhianat kepada Prabowo Subianto. Umumnya datang dari basis pendukung PKS," kata Mahfudz yang dulunya merupakan salah satu elite PKS.
Baca Juga:
Penyerahan kunci rumah dan Perlombaan Perayaan HUT Kemerdekaan RI Ke-79 di Perumahan TWP - AD Mendalo Residence
Pada sisi lain, PKS, bersama PKB dan Partai Nasdem yang tergabung dalam Koalisi Perubahan, terlihat mendukung Anies-Muhaimin dalam Pilpres 2024.
Namun, setelah kandidat mereka kalah, Koalisi Perubahan mengalami pembubaran. PKB dan Nasdem segera bergabung dalam koalisi partai yang mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.
Sementara itu, PKS masih menunjukkan minatnya untuk bergabung dalam koalisi yang dipimpin oleh Prabowo.
Baca Juga:
Konsolidasi Partai Gelora Kota Bekasi Siap Menangkan Tri Adhianto di Pilkada 2024
Para elit PKS memberikan ucapan selamat dan turut hadir dalam acara penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih pada Rabu, 24 April 2024.
Pada kesempatan itu, Sekretaris Jenderal PKS, Habib Aboe Bakar Al-Habsyi, menyatakan harapannya agar Prabowo mengunjungi markas PKS.
Beberapa hari kemudian, Aboe mengundang Prabowo untuk hadir dalam acara perayaan ulang tahun partai yang digelar di markas PKS pada hari Sabtu. Namun, Prabowo tidak dapat hadir dalam acara tersebut.