Sama sekali nggak. Saya sama sekali senang. Natal merayakan bersama. Lebaran saya datang ke rumah mertua. Masalah selalu ada. tapi mempengaruhi nggak. Kami malah saling mengingatkan. Saat puasa mengingatkan istri sahur. Istri juga begitu mengingatkan saya ke gereja.
Anak pun saya bebaskan. Pilihan dia mau milih yang mana. Buat saya ngggak masalah.
Baca Juga:
Terlahir dari Pernikahan Beda Agama, Desta Curhat soal Alasannya Ikut Kepercayaan Ayah
Pengacara pemohon:
Bagimana pendidikan ke anak?
Gerald Ginting:
Baca Juga:
Salimah Gelar Webinar Hukum Pernikahan Beda Agama
Kita jalani masing-masing, mau ikut saya boleh. Mau ikut istri silakan saja. Agama kebutuhan masing-masing. Merasa cocok saya, ikut saya. (Anak) Saya rasa dipengaruhi teman-temannya.
Sebagaimana diketahui, permohonan ini diajukan oleh perorangan beragama Khatolik yang berdomisili di Kampung Gabaikunu, Papua, E Ramos Petege.
Dalam permohonannya, ia hendak melangsungkan perkawinan dengan perempuan pemeluk agama Islam. Namun karena terkendala UU Perkawinan, Petege tidak bisa melangsungkan pernikahan.