Yahya lantas menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh warga Indonesia, termasuk umat Islam yang karena perbuatannya dunia dakwah telah tercoreng.
Secara khusus, ia juga meminta maaf kepada umat Nasrani.
Baca Juga:
Sidang Penistaan Agama: Yahya Waloni Sebut Tak Tahu Ceramahnya Disiarkan
"Dan secara khusus permohonan maaf saya ajukan pada saudara-saudaraku kaum Nasrani yang ada di seluruh lapisan masyarakat Indonesia," tuturnya.
Sebelumnya, Yahya Waloni didakwa telah menyebarkan informasi yang memuat ujaran kebencian berdasarkan suku, ras, agama, dan antar golongan (SARA).
Ia ditangkap Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri pada Kamis (26/8).
Baca Juga:
Hasil Riset: Pelanggaran Kebebasan Beragama di Jabar dan Jatim Meningkat
Jaksa menyebut materi kebencian itu disampaikan Yahya Waloni dalam ceramah di Masjid Jenderal Sudirman, WTC, Jakarta Pusat.
Yahya menyebut kitab Bibel Kristen palsu. Ia juga memelesetkan frasa 'roh kudus' menjadi 'roh kudis', 'Stephanus' menjadi 'tetanus'.
Yahya juga menyebut pendeta melakukan perbuatan tercela dengan melihat perempuan berpakaian terbuka dari atas mimbar.