WahanaNews.co |
Bupati Alor, Nusa Tenggara Timur, Amon Djobo, menyatakan bahwa pencabutan
dukungan PDI Perjuangan terhadap dirinya merupakan hak dari partai berlambang
banteng moncong putih tersebut.
"Itu sah-sah saja, itu hak dari PDIP,
namun saya sangat menyesalkan hal tersebut," katanya, seperti dilansir di
Kupang, Kamis (3/6/2021).
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Salurkan Bantuan ke 7 Posko Erupsi Gunung Lewotobi
Hal ini disampaikan berkaitan pencabutan
dukungan dari PDI Perjuangan terhadap dirinya pasca-video viral memarahi staf
Kementerian Sosial berkaitan dengan penyaluran bantuan untuk korban bencana
alam di kabupaten itu.
Amon menyesalkan bahwa kebersamaan antara
dirinya dengan PDI Perjuangan yang sudah lama terjalin dengan baik terpaksa
harus terhenti.
Bupati Alor tak menyangka bahwa PDI Perjuangan
akan terpengaruh dengan rekaman video yang sebenarnya diunggah tidak secara
utuh, hanya mengambil saat dirinya memarahi staf Kemensos.
Baca Juga:
Ketum Bhayangkari Juliati Sigit Prabowo, Salurkan Bantuan Untuk Pengungsi Erupsi Lewotobi
Ia mengaku bahwa dalam video viral itu dirinya
sama sekali tak pernah menyebutkan PDI Perjuangan.
"Jadi kemarahan saya itu karena adanya
tata kelola penyaluran bantuan sosial kepada korban bencana Seroja yang
dilakukan Kemensos," kata dia.
Ia mengaku bahwa sebenarnya kasus memarahi
staf Kemensos dan menyebut Menteri Sosial itu sudah terjadi sejak April lalu.
Bahkan dirinya sudah menyampaikan permintaan
maaf secara langsung kepada Mensos saat ke Alor, beberapa waktu lalu.
Terkait surat pencabutan dukungan tersebut,
Amon mengaku belum mendapatkan surat pemberitahuan resmi dari DPP PDI
Perjuangan tentang pencabutan rekomendasi atau dukungan mereka terhadap bupati
dua periode itu.
Meskipun dukungan dicabut, katanya, saat ini ada
14 kursi DPRD Alor yang masih mendukung posisinya sebagai kepala daerah.
Sementara PDI Perjuangan Alor hanya memiliki
empat kursi di DPRD Alor.
Sebelumnya, Anggota DPR RI asal Dapil NTT 1 (Flores,
Lembata, dan Alor), Andreas Hugo Pareira, menyatakan bahwa DPP PDI Perjuangan
mencabut rekomendasi dan dukungan kepada Bupati Alor, Nusa Tenggara Timur, Amon
Djobo, setelah video viral yang bersangkutan memarahi anak buah Menteri Sosial,
Tri Rismaharini.
"Surat pencabutan dukungan dilakukan
karena DPP PDI Perjuangan pada November 2017 sempat mengeluarkan rekomendasi
dukungan kepada Amon Djobo untuk maju pada Pilkada Alor 2018," katanya.
Melalui surat pencabutan dukungan ini, DPP
menginstruksikan DPC PDI Perjuangan Alor untuk berkoordinasi dengan seluruh
jajaran Fraksi PDI Perjuangan di DPRD setempat untuk mengambil sikap terhadap
bupati dalam proses penyelenggaraan pemerintah di Kabupaten Alor. [dhn]