Padahal, Sandiaga saat ini bagian dari kabinet pemerintahan Jokowi.
Menurut dia, mungkin karena Sandiaga belum memiliki rekam jejak keberhasilan di birokrasi pemerintahan.
Baca Juga:
Indikator Politik: PDIP Juara, Gerindra dan Golkar Bersaing di Posisi 2 dan 3
Saat jabat Wakil Gubernur DKI, Sandi belum terlihat optimal kinerjanya lantaran maju sebagai Cawapres di Pilpres 2019.
"Setelah kalah di Pilpres 2019, ia justru masuk istana. Rekam jejak seperti itu akan membuat publik merasa tidak ada konsistensi sehingga akan berpengaruh pada elektabilitasnya di 2024 nanti," kata Cecep, Rabu (8/12/2021).
Dia menilai, pemilih Jokowi saat di Pilpres sebelumnya beragam, multikultur, beragam etnis dan cenderung mengedepankan keterbukaan.
Baca Juga:
Survei Indikator Politik: 69,1% Responden yang Tahu Setuju Putusan MK soal Batas Usia Capres Cawapres
Artinya, pemilih Jokowi akan mendukung figur yang sesuai ideologi mereka.
"Pemilih Jokowi pilih yang sesuai dengan ideologi dan kriteria capres mereka. Apalagi, Jokowi pun kasih kebebasan buat menteri-menterinya nyapres, berarti tidak ada kekhususan arahan untuk pilih capres tertentu," jelas Cecep.
Namun, merujuk survei Indikator terkait simulasi pasangan antara Ganjar Pranowo - Erick Thohir mendapat angka 31,1 persen.