Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster enggan berkomentar terkait hengkangnya Ara dari PDIP. Menurutnya, hal itu merupakan ranah DPP PDIP. Namun, Koster masih optimistis pasangan Ganjar-Mahfud akan menang di Bali.
"(Soal hengkangnya Ara Sirait) jangan tanya saya. Tanya DPP (PDIP). (Kader PDIP di Bali) tetap solid," kata Koster singkat.
Baca Juga:
Mustikaningrat Tampil Memukau, Visi Ekonomi Sumedang Sugih Jadi Sorotan Debat Pilkada
Elektabilitas Ganjar
Sementara itu, pengamat politik Universitas Udayana (Unud) Efatha Filomeno Borromeu menyebut ada kemungkinan para simpatisan dan kader PDIP memilih capres-cawapres lain. Menurutnya, hal itu menunjukkan fenomena overton window (jendela overton).
"Saya kira ada fenomena overton window. Jadi, elektabilitas itu mempengaruhi tubuh suatu partai untuk bertanding (dalam pemilu). Mungkin mereka bertanding dengan baju merah, tapi pilihan presidennya berbeda," kata Efatha, Rabu.
Baca Juga:
Sengaja Dihapus, Foto Rano Karno Bersama Terduga Kasus Judi Online Lenyap dari Instagram
Efatha berpendapat bahwa Ara memiliki pengaruh yang signifikan dalam dunia politik. Kepergiannya dari PDIP, menurutnya, berpotensi memicu langkah serupa dari elit politik lainnya, yang dapat memengaruhi pilihan pendukung PDIP.
Dalam konteks politik, Efatha menjelaskan bahwa fenomena ini dikenal sebagai efek bandwagon, yaitu kecenderungan untuk ikut-ikutan mendukung sesuatu yang sedang menjadi tren.
Efatha menyatakan bahwa keputusan Ara untuk keluar, ditambah dengan ketiadaan figur Joko Widodo (Jokowi), dapat mengubah persepsi calon anggota legislatif (caleg) PDIP saat memilih calon presiden pada 14 Februari mendatang.