WAHANANEWS.CO, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menegaskan pesan keras Presiden Prabowo Subianto bahwa tidak ada ruang sedikit pun bagi perilaku korupsi di lingkaran pemerintahannya.
Pernyataan itu disampaikan Yassierli saat menanggapi operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi yang menjaring Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer pada Kamis (21/8/2025) di Jakarta.
Baca Juga:
Hasil Survei ISS: 78 Persen Publik Puas Kinerja Pemerintahan Presiden Prabowo
"Sejalan dengan arahan Presiden Prabowo bahwa tidak ada toleransi atas perilaku koruptif," tegas Yassierli dalam konferensi pers di Kantor Kemenaker.
Ia menambahkan, seluruh pejabat Kemenaker diwajibkan menandatangani Pakta Integritas sebagai komitmen untuk bekerja bersih dan siap dicopot jika terlibat praktik korupsi.
Dalam sepuluh bulan sejak dilantik Prabowo, Yassierli mengaku terus menekankan pentingnya integritas, profesionalisme, dan perbaikan layanan di bawah kepemimpinannya.
Baca Juga:
Prabowo Gelar Pertemuan Mendadak Bahas Penertiban Kawasan Hutan dan Tambang Ilegal
Namun, penangkapan Immanuel Ebenezer menjadi pukulan berat bagi Kementerian Ketenagakerjaan yang sedang membangun citra positif.
"Kemenaker prihatin, menyesalkan, dan menghormati proses hukum yang menjerat orang nomor dua di kementerian ini," ungkap Yassierli.
Ia menegaskan dukungan penuh kepada langkah-langkah yang diambil KPK dalam menindak setiap pelaku korupsi.
"Saya menghormati proses hukum yang sedang dijalankan oleh KPK, dan mendukung berbagai langkah KPK dalam melakukan penindakan pelaku korupsi," ujarnya.
Immanuel Ebenezer sendiri ditangkap dalam OTT terkait dugaan pemerasan terhadap perusahaan dalam pengurusan sertifikat K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Ketua Relawan Prabowo Mania itu terjaring bersama sembilan orang lain, meski KPK belum merinci detail lebih lanjut mengenai kasus tersebut.
Di Istana, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa Presiden Prabowo menyayangkan tertangkapnya Wamenaker Immanuel Ebenezer.
"Ya menyayangkan, di tengah sudah berkali-kali diingatkan," ujar Prasetyo saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (21/8/2025).
Prasetyo menuturkan, sejak awal menjabat, Prabowo selalu menekankan bahwa tujuan utama pemerintahannya adalah memberantas praktik korupsi.
Ia menilai komitmen itu harus dimulai dari para pejabat yang duduk di kursi pemerintahan, sehingga menjadi teladan bagi seluruh jajaran birokrasi.
"Ya tentu justru dengan kejadian ini akan, barangkali akan semakin keras kita memberikan dan mengingatkan kepada seluruh jajaran, tidak hanya kepada kabinet," kata Prasetyo.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]