WahanaNews.co | Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, memerintahkan kepada personel Satgas Mandago Raya untuk menutup akses teroris Mujahidin Indonesia Timur Poso yang masuk daftar pencarian orang.
Pernyataan Panglima TNI itu disampaikan saat memberikan pengarahan kepada Personel Operasi Mandago Raya 2021 di Poso, Sulawesi Tengah, Selasa (28/9/2021).
Baca Juga:
Awas! Teroris Poso Muncul Lagi, Begini Ciri-cirinya
Hadi mengingatkan bahwa sisa-sisa teroris Mujahidin Indonesia Timur seperti fenomena gunung es.
Untuk menyekat pergerakan mereka, Panglima TNI menekankan agar aparat menutup seluruh akses menuju ke wilayahnya.
"Kita patut bersyukur, namun tetap harus meningkatkan kewaspadaan karena setiap kemungkinan bisa saja terjadi,” ucap Hadi, dalam pengarahan yang juga dihadiri Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, itu.
Baca Juga:
Belum Puas, Polda Sulteng Buru 4 DPO Mujahidin Indonesia Timur
Menurut Hadi, pendekatan yang baik dengan masyarakat harus terus dilakukan aparat melalui operasi teritorial karena merupakan operasi dengan satu tujuan, yaitu kepentingan rakyat dan kepentingan NKRI.
Sehingga, kelompok teroris hancur dan radikalisme tidak mendapat tempat di Indonesia.
Panglima Hadi juga menekankan agar para prajurit yang bertugas di lapangan memegang teguh disiplin keprajuritan, disiplin tempur, selalu bersinergi dalam bertugas sesuai dengan tugas, dan spesialisasi masing-masing.
Sebelumnya, Satgas Madago Raya menindak tegas pimpinan Mujahidin Indonesia Timur Poso, Ali Kalora, dalam kontak senjata di Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (18/9/2021).
Selain Ali Kalora, dalam kontak senjata tersebut menewaskan satu orang lainnya bernama Jaka Ramadhan.
Setelah Ali Kalora dan Jaka tewas, anggota Mujahidin Indonesia Timur diduga tersisa empat orang, yakni Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang, dan Suhardin alias Hasan Pranata. [qnt]