WahanaNews.co, Jakarta - Polisi buka suara terkait upaya pembebasan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Marthens yang telah disandera selama hampir satu tahun oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Papua.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno menegaskan proses negosiasi terhadap kelompok Egianus masih terus dilakukan melalui pemerintah setempat.
Baca Juga:
Jenazah Korban Penembakan KKB, Stevan Wakari Dievakuasi ke Mimika
Ia menjelaskan upaya pembebasan masih terus dilakukan melalui cara-cara persuasif meskipun penyanderaan telah berlangsung selama hampir satu tahun.
"Saat ini yang dikedepankan adalah negosiasi dengan KKB melalui Pj. Bupati Nduga. Karena beliau memiliki kedekatan dan kekerabatan dengan Egianus Kogoya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (1/2/2024).
Bayu menuturkan selama ini pelbagai upaya komunikasi terus dibangun oleh Pj. Bupati Nduga Edison Gwijangge. Hanya saja, kata dia, masih belum ada titik temu ataupun kesepakatan dengan pihak KKB.
Baca Juga:
KKB Bunuh Warga Sipil di Kali Wabu Intan Jaya
Di sisi lain, Bayu mengatakan upaya negosiasi tersebut masih menjadi prioritas. Ia menyebut belum ada rencana untuk mengambil pendekatan bersenjata lantaran mempertimbangkan faktor kemanusiaan serta keselamatan dari Philip itu sendiri.
"Kami dari Satgas Damai Cartenz 2024 mengedepankan upaya soft approach terlebih dahulu karena pertimbangan kemanusiaan dan keselamatan pilot itu sendiri," jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Satgas Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani memastikan Philip masih hidup dan dalam kondisi yang sehat. Ia juga menduga Philip masih belum dibawa pergi dari lokasi terakhir di Nduga, Papua Pegunungan.
"Iya (masih hidup). Lokasi masih di sekitar Kabupaten Nduga," ujarnya Faizal lewat pesan singkat, Senin (15/1/2024).
"Kita berharap agar Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Marthens yang disandera oleh KKB bisa dibebaskan. Sehingga bisa kembali ke Negaranya dalam keadaan sehat terutama kepada keluarganya," tuturnya.
Philip disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari sesaat setelah mendaratkan pesawat di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Pada 26 Mei lalu, KKB merilis video yang menunjukkan kondisi Philip. Pilot berkebangsaan Selandia Baru itu menyebut KKB akan menembaknya jika tidak ada negosiasi dalam dua bulan.
Pada September lalu, aparat mengklaim Philip masih hidup. Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom juga menyatakan Philip dalam kondisi baik.
"Pilot itu kan tinggal dengan orang, manusia, masih hidup," kata Sebby beberapa waktu lalu.
[Redaktur: Alpredo Gultom]