Meski demikian, mengutip analis lain dari Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi sebenarnya dipaparkan bagaimana 40% warga masih belum menetukan pilihan. Hal sama juga diutarakan analis Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) Philips J. Vermonte, mengingat belum ada satupun calon yang mendaftar resmi saat ini.
"Ketiganya, dan pasangannya, diperkirakan akan mendaftar secara resmi antara 19 dan 25 Oktober," muat Reuters lagi.
Baca Juga:
Media Asing Soroti Pilpres RI 2024, Sebut Capres Ini Bakal Menang
Pilpres RI sendiri akan dilakukan serentak 14 Februari. Prabowo pun disebut bisa memenangkan hati Presiden Joko Widodo (Jokowi) meski berasal dari partai berbeda yang tentu akan mendorong elektabilitasnya.
"Prabowo, yang kalah berturut-turut dalam pencalonan presiden pada tahun 2014 dan 2019, mendapatkan momentum setelah memulai kampanye rebranding di mana ia menjangkau generasi muda melalui kehadiran media sosial yang canggih," jelas media tersebut.
"Para analis sedang mengamati dengan cermat siapa yang akan memenangkan dukungan dari petahana yang sangat populer, Joko Widodo ... yang terbatas untuk dua kali masa jabatan, yaitu lima tahun," tambahnya.
Baca Juga:
Seorang Jurnalis Reuters Terbunuh di Lebanon Akibat Serangan dari Arah Israel
"Jokowi, begitu presiden disapa, telah menyuarakan dukungannya terhadap Ganjar, sesama anggota Partai Demokrasi Perjuangan (PDI-P) yang berkuasa. Namun ketegangan antara dirinya dan Ketua PDI-P Megawati Sukarnoputri, serta semakin seringnya ia tampil di depan umum bersama Prabowo, telah membuat para analis berpendapat bahwa ia masih mempertimbangkan pilihannya," muat media itu lagi.
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.