WahanaNews.co, Jakarta - Jazuli Juwaini, Ketua Fraksi PKS DPR, menilai sah-sah saja jika partai pemenang pemilihan presiden memberikan jabatan komisaris kepada kadernya.
Ia merujuk pada pengalaman Pilpres 2019.
Baca Juga:
DJP Kalbar Fokus Maksimalkan Penerimaan Pajak Sektor Perkebunan untuk Meningkatkan Pendapatan Negara
"Dulu juga kan zaman Pak Jokowi menentukan siapa pun enggak ada yang bisa melawan ini. Ya sekarang namanya dari partai tertentu, kalau partai tertentu itu memang pemenang pilpres ya menurut saya sah sah saja, yang penting kompetensi kapasitas dan segalanya profesionalitasnya dijaga," ujar Jazuli, melansir Kompas, Kamis (13/6/2024).
Jazuli tidak setuju jika ada pandangan yang melarang politisi menduduki posisi komisaris.
"Saya termasuk bukan orang yang membedakan antara profesional dan parpol karena enggak boleh ada dikotomi antara kemampuan orang profesional dengan kemampuan orang parpol. Banyak juga orang parpol yang mempunyai kemampuan profesionalitas," sebutnya.
Baca Juga:
Wakil Baleg DPR: Periode Ini Harus Ada Pemekaran Daerah
Terkait pengangkatan komisaris BUMN dari kalangan politisi setelah Pilpres 2024, Jazuli mengaku, "Saya tidak punya otoritas untuk mengatakan punya kompetensi atau tidak. Yang pertama, penentuan menteri penentuan apa seluruh jabatan itu adalah haknya tentu pemenang."
Ia menyerahkan sepenuhnya kepada pemenang Pilpres untuk menentukan jajaran komisaris yang dinilai paling kompeten dan kapabel.
Mereka di antaranya dari Partai Gerindra.
Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad angkat bicara terkait dua kader Gerindra, Fuad Bawazier dan Simon Aloysius Mantiri yang ditunjuk menjadi komisaris di BUMN.
Simon diketahui menjadi Komisaris Utama PT Pertamina, sedangkan Fuad ditunjuk sebagai Komisaris Utama MIND ID.
"Ya tentunya kita melihat bahwa komisaris di satu BUMN itu kan tidak cuma satu, komisaris di BUMN itu ada beberapa, direksinya juga ada beberapa. Jadi kalau dibilang bagi-bagi jabatan, ya tentunya itu kan yang ada kan dibagi-bagi, kan gitu?" ujar Dasco di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (11/6/2024).
"Nah, ini kan dimasukkan satu untuk kemudian ikut bersama-sama bagaimana membesarkan BUMN yang ada, dengan kapasitas dan keilmuan yang dimiliki oleh calon yang dimasukkan," kata dia.
Dasco mengatakan, publik bisa mengecek latar belakang Fuad dan Simon yang ditunjuk menjadi komisaris.
"Dan kalau dicek latar belakangnya, cek saja itu, nanti kan bisa dilihat keilmuannya," imbuh Dasco.
[Redaktur: Elsya TA]