WahanaNews.co | Polisi masih terus mendalami kasus kematian keluarga dalam sebuah rumah di Kalideres, Jakarta Barat.
Sejumlah temuan telah didapatkan polisi. Namun, hingga kini apa penyebab dan motif kematian keluarga Kalideres belum terungkap.
Baca Juga:
Adik Prabowo Resmikan Kuil dan Gedung Serbaguna Umat Hindu di Kalideres
Pihak kepolisian masih terus mendalami segala informasi yang didapat dari luar maupun dalam. Penyidik kepolisian interkolaborasi dengan sejumlah ahli forensik.
Terbaru, polisi mengungkap cara yang tak biasa keluarga Kalideres menjual barang-barang di rumahnya. Keluarga Kalideres ini meletakkan begitu saja barang-barangnya di luar rumah.
Soal penjualan aset-aset keluarga Kalideres ini memang sudah diungkap polisi sebelumnya. Tetapi apakah hal ini berkaitan atau tidak dengan peristiwa kematian keluarga Kalideres, belum ada kepastian jawabannya.
Baca Juga:
Siswi Difabel Korban Asusila Hamil 7 Bulan di Jakbar Ketakutan Lihat Seragam Sekolah
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkapkan sejumlah temuan digital forensic keluarga Kalideres. Hengki Haryadi mengungkapkan hal tak biasa soal transaksi jual beli tersebut.
"Kita ketemu lagi yang lain oh dia menghubungi untuk menjual barang segala macam. Sempat masuk atau tidak? Oh ternyata barangnya sudah disiapkan di luar tinggal ngambil. Jadi ini benar-benar interkolaborasi kita kedepankan scientific crime investigation," jelas Hengki kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, dilansir dari detikcom, Jumat (25/11).
Hengki Haryadi mengungkapkan pihaknya mendapat sejumlah petunjuk dari hasil digital forensic. Salah satunya soal komunikasi yang dilakukan oleh salah satu korban bernama Budyanto Gunawan selaku paman di keluarga tersebut.
"Dari temuan digital forensik kita temukan petunjuk bahwa yang bersangkutan kan sangat jarang berkomunikasi dengan pihak luar tapi dari beberapa komunikasi ini menjadi petunjuk bagi kami. Siapa yang dihubungi, si A kita dalami siapa ini," kata Hengki Haryadi.
Hengki Haryadi mengatakan pihaknya lalu menemukan komunikasi Budyanto dengan salah satu pegawai koperasi simpan pinjam. Pegawai tersebut pun telah diperiksa penyidik.
"Bahkan (pegawai) koperasi simpan pinjam itu begitu kita temui bisa langsung menebak 'oh kasus Kalideres ya. Tidak seperti itu ceritanya'," jelas Hengki.
Polisi telah melakukan autopsi empat jasad keluarga Kalideres yang ditemukan tewas 'mengering' di dalam rumahnya. Temuan feses di tubuh para korban diteliti tim kedokteran forensik.
"Sebagai contoh ya kemarin, berdasarkan keterangan kedokteran forensik, kita menemukan feses," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (24/11/2022).
Hengki mengatakan temuan feses itu tengah diteliti oleh para ahli. Tim dokter forensik sedang meneliti kandungan yang terdapat pada feses para korban.
"Ini kita harus teliti di laboratorium ini mengandung apa, kan harus diteliti lagi," katanya.
Menurut Hengki Haryadi, temuan feses dalam pemeriksaan forensik terhadap jasad korban juga bisa menjadi salah satu petunjuk bagi penyidik. Hasil penelitian itulah yang nantinya akan menguatkan atau mematahkan indikasi penyebab kematian korban.
"Apakah arti dari temuan autopsi itu, nanti ahli yang akan mengatakan, apakah bisa mengungkap atau mematahkan praduga selama ini kita sedang teliti itu," tutur Hengki.
Masih Banyak Teka-teki
Dua pekan penyelidikan kasus kematian keluarga Kalideres masih banyak teka-teki yang harus dipecahkan penyidik. Hingga saat ini polisi belum mencapai pada titik kesimpulan akhir.
"Sabar, masih banyak teka-teki tapi yakinlah kita tetap bekerja untuk mencapai kesimpulan," kata Hengki Haryadi.
Tanda Tanya Motif Keluarga Tewas
Polisi mendapatkan sejumlah temuan terkait keluarga Kalideres yang ditemukan tewas 'mengering' dalam rumah. Keluarga Kalideres diketahui sempat menjual barang-barang di rumah sebelum tewas.
Hal ini menimbulkan pertanyaan, mengapa sekeluarga Kalideres menjual barang-barang miliknya? Apakah ini berkaitan dengan peristiwa kematian sekeluarga tersebut?
"Itu yang kita teliti sekarang. Ini kan berkesinambungan dapat petunjuk ini didalami," kata Hengki Haryadi.
Berbagai spekulasi muncul terkait kematian sekeluarga Kalideres mulai dari puasa hingga meninggal, sekte apokaliptik dan sejumlah spekulasi lainnya, tetapi polisi belum juga menyimpulkan apa penyebab keluarga Kalideres tewas.
Hengki Haryadi mengatakan pihaknya tidak ingin terburu-buru menyimpulkan kematian sekeluarga.
"Jadi yakinlah kita tetap bekerja dan kita hati-hati dalam mengungkap sebab ataupun motif dari peristiwa ini," tutur Hengki. [rds]