WahanaNews.co, Jakarta - Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, menyatakan bahwa banyak orang merasa marah terhadapnya ketika ia memutuskan untuk bergabung dengan kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah Pemilihan Presiden 2019.
Prabowo sangat ingat bahwa ia dianggap sebagai pengkhianat dan bahkan disebut-sebut mendapat proyek Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca Juga:
Surya Paloh 'Restui' Waketum Nasdem Ahmad Ali Temui Prabowo
"Banyak yang marah waktu saya gabung (Jokowi). Dibilang pengkhianat, dibeli, dijanjikan proyek IKN, karena ada tanah saya di IKN. Macam-macam lah," ujar Prabowo, melansir Kompas.com, Minggu (28/1/2024).
Prabowo ditunjuk Jokowi menjadi Menteri Pertahanan usai Pilpres 2019, meski keduanya saling bertarung dalam kontestasi tersebut.
Ia mengaku tidak menghiraukan tudingan-tudingan yang datang kepadanya.
Baca Juga:
Sekjend Gerindra Akui Agenda Pertemuan Prabowo dengan Megawati
Prabowo mengungkapkan bahwa pemimpin dari negara-negara lain pernah menanyakan kepada dirinya mengapa dia dan Jokowi bisa bersatu ketika bertemu di luar negeri.
Prabowo menekankan perbedaan budaya di Indonesia dengan negara-negara lain. Ia menyatakan bahwa meskipun sering bersaing, prinsip dasar mereka adalah kekeluargaan.
Meskipun bersaing, mereka semua adalah anak-anak Indonesia dan bagian dari bangsa Indonesia.